Warung itu bertebaran di Jakarta dan kota-kota lain di Indonesia, di pinggir jalan besar maupun di gang-gang lingkungan pemukiman.
Salah satu cirinya adalah kotak kaca berisi dagangan beras dan tumpukkan gas melon serta galon air minum.
Ciri lainnya adalah ada botol berisi bensin eceran bahkan kadang dengan pom mini seperti tiruan pom bensin yang diletakkan di depan atau samping warungnya.
Warung itu tak pernah tutup, penjualnya berganti setiap beberapa bulan sekali, umumnya mereka berpasangan kadang dengan anaknya yang masih balita.
Masyarakat senang berbelanja di warung Madura karena kapan saja mereka butuh sesuatu warung itu siap melayani bahkan dengan harga  yang lebih murah dari toko maret-maret dengan garis tiga warna yang telah hadir lebih lama.
Rokok adalah barang yang selalu ada di warung Madura dan selalu laris dibeli kerana harganya murah dibanding warung manapun di lokasi itu, jadilah warung Madura jadi idaman rakyat jelata.
Mungkin keberadaan warung Madura sudah disukai oleh masyarakat karena selalu ada saat dibutuhkan dan bisa memberi harga yang lebih murah dari warung-warung lainnya.
Barangkali ini membuat toko-toko "X MART" omzetnya jadi menurun, walaupun toko yang hampir selalu menggunakan garis tebal tiga warna sudah menambah jumlah AC hingga toko lebih dingin dari biasanya karena pembeli di warung Madura sudah cukup dingin dengan suhu tengah malam ketika butuh sesuatu.
Ada fihak-fihak yang terkurangi omzetnya mencoba mendekati pemerintah sehingga timbul niat mengurangi jam operasi warung Madura atau mereka akan dilarang buka 24 jam, hal ini menimbulkan kontroversi dan direspon oleh netizen dengan aneka argumentasi.
Kabar warung Madura mau ditertibkan agar tak bukan 24 jam berakhir sudah. Beberapa menteri sudah menyatakan bahwa warung Madura boleh buka 24 jam.