Praktek berdemokrasi di Indonesia dilakukan dengan cara beragam, ada partai yang anggotanya mendukung calon presiden partai lain langsung diberi sangsi pemecatan sebagai anggota partai dari pengurus partai, sementara ada partai yang secara terbuka mendukung satu calon presiden tetapi secara diam-diam seolah membiarkan anggotanya mendukung calon presiden dari partai berbeda.
Ribut-ribut isu BREKING NEWS Ridwan Kamil (RK) beberapa hari terakhir mengindikasikan ada upaya-upaya menyandingkan RK sebagai calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo dari PDIP. Belum ada nama definitif yang diusung PDIP sebagai BACAWAPRES (Bakal Calon Wakil Presiden) dan release hasil sigi berbagai lembaga survei menunjukkan profil RK yang sangat seksi untuk dipilih.
Jika dibilang Golkar pecah, politikus Golkar akan bilang. banwa orientasi perjuangan partai adalah demi kebaikan bangsa dan negara tak mementingkan diri sendiri, jika ada anggota Golkar yang dipercaya oleh partai lain itu adalah suatu kehormatan yang harus disyukuri dan dikawal. Padahal saat ini Golkar sedang bermain dengan banyak kaki, gabung dengan Gerindra menjadi bakal cawapres dan gabung dengan PDIP menjadi bakal cawapres untuk memastikan mendapat porsi jatah menteri di kabinet sebanyak mungkin.
Bahkan bukan tidak mungkin Golkar juga menjalin komunikasi secara tertutup dengan Nasdem dan PKB untuk berjaga-jaga ketika amunisi atau angin bertiup besar ke bacapres Anies Bawedan, Golkar sudah ada di gerbong Nasdem sebagai penumpang gelap yang disepakati sejak awal, sambil menyerap atau mengabarkan strategi yang dilakukan masing-masing partai untuk memenangkan kontestasi.
Apakah ini artinya Golkar pecah atau memecahkan diri? Saya kira tidak, sesuai dengan namanya yang berarti golongan karya, Golkar itu senang berkarya atau bekerja dengan tak mementingkan siapapun presidennya. Syukur-syukur presidennya dari Golkar andai tidak jadi wakil presiden pun tak apa, ketika presiden dan wakil presidennya bukan Golkar yang penting ada anggota Golkar yang jadi Menko atau Menteri, buat Golkar yang penting bisa berkarya siapapun presidennya. Anggota partai yang mendukung partai lain itu bukan penghianatan tapi suatu kehormatan untuk bisa membawa gerbong Golkar di pemerintahan mendatang.
Menurut kamu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H