Mohon tunggu...
Dedi Dwitagama
Dedi Dwitagama Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Pendidik yang bermimpi makin banyak anak negeri yang percaya diri dan berani berkompetisi. Mengajar Matematika di SMKN 50 Jakarta - Blogger sejak 2005: http://dedidwitagama.wordpress.com, http://fotodedi.wordpress.com dan http://trainerkita.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Catatan Harian Penderita Covid-19: 6 Hari Sebelum Positif

21 September 2020   12:59 Diperbarui: 21 September 2020   13:02 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Catatan harian ini ditulis oleh seorang penderita covid-19 dan telah mengijinkan secara lisan untuk dipublikasikan sebagai informasi untuk siapa saja yang membutuhkannya, semoga bermanfaat.

6 Hari sebelum dinyatakan positif covid-19.
Aku, sebut saja Mawar, seorang wanita muda yang bekerja di sebuah perusahaan BUMN, umurku baru melewati seperempat abad. Untuk mendekatkan jarak tempat tinggal dengan kantor aku memutuskan indekost di dekat kantor. Tetapi aku berusaha menjumpai keluarga di setiap ada waktu. 

Hari itu Aku masuk ke kamar Ibu dan seperti biasa kami mengobrol serta bercanda. Ibu bilang sebaiknya aku jangan dekat-dekat dia karena Ibu sedang demam dan sepertinya akan flu. 

Ah siapa sih yang bisa jauh-jauh dari Ibunya? Tentu aku tidak nurut dan tetap mendekati Ibuku dengan prinsip selama belum menempel kulit dengan kulit maka itu belum dekat, kami berada satu kamar, walau tak terlalu dekat. Aku sangat senang mengganggu Ibuku saat di rumah karena kami jarang berjumpa.


Keesokan harinya, Jumat, aku kembali bekerja setelah kemarin libur hari besar nasional, tapi aku tidak bisa fokus. Kepalaku rasanya sakit sebelah, aku rasa aku migrain, suatu gejala  yang sudah sering aku rasakan. Selain itu, tubuhku menjadi mudah merasa dingin hingga di malam hari aku tidak memakai pendingin ruangan. Lalu aku mencoba tidur lebih awal karena biasanya tidur meredakan sakit kepalaku. 

Ya seharian aku sakit kepala, tentu saja aku tidak minum obat karena sedari kecil obat sakit kepalaku adalah tidur.

Bersambung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun