Mohon tunggu...
Dedi Dwitagama
Dedi Dwitagama Mohon Tunggu... Guru - Pengamat Pendidikan

Pendidik yang bermimpi makin banyak anak negeri yang percaya diri dan berani berkompetisi. PENGAMAT PENDIDIKAN - Blogger sejak 2005: http://dedidwitagama.wordpress.com, http://fotodedi.wordpress.com dan http://trainerkita.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Unsocial Distancing Measure" di Negeri +62

17 Maret 2020   10:48 Diperbarui: 17 Maret 2020   10:56 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
tangkapan layar instagram @dwitagama

Saya senang dapat blast SMS dari BNPB, apakah ini pertanda situasi pandemi corona semakin parah di negeri ini? atau sebuah pertanda akan diambil keputusan lockdown?

Pandemi corona sudah menyambangi negeri ini, sekolah sudah meliburkan murid-muridnya selama 2 minggu, mereka diminta melakukan belajar jarak jauh, dari rumah, sementara bapak ibu gurunya masih harus masuk ke sekolah mentransfer pembelajaran secara online. Permintaan presiden, meneteri aparatur negara dan gubernur agar rakyat negeri, khususnya aparatur sipil negara meakukan kerja di rumah, tidak ke luar rumah, dan bepergian ke tempat umum, mencegah interaksi dengan banyak orang, melakukan 'social distancing measure'.

Malaysia sudah memberlakukan lockdown selama dua minggu ke depan mulai kemarin 160320. Jakarta mungkin masih mengikuti instruksi presidennya yang tak melakukan lockdown, tetapi tak mengikuti instruksi presidennya agar aparatur sipil negara bekerja di rumah, guru-guru masih harus masuk ke sekolah. 

Di Jakarta terdapat delepan puluh ribu lebih guru SD hingga SLTA, mereka berkumpul di ruang guru, bahkan tak sedikit sekolah yang pada hari Senin 160320 dikumpulkan oleh kepala sekolah di ruang rapat membahas situasi terkini, istilahnya rapat koordinasi. Ada yang bekerja bakti membersihkan sekolah, ada yang berolah raga, bermain basket, futsal, volley, sepeda, dsb.

Lockdown tak jadi keputusan negeri ini karena mungkin khawatir rakyatnya panik dan berujung rusuh, apalagi gonjang-ganjing pilkada, pilpres yang walau sudah lama berlangsung, kesengitannya masih terus terasa hingga kini.

tangkapan layar dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id
tangkapan layar dapo.dikdasmen.kemdikbud.go.id
Mengikuti negeri jiran seharusnya negeri ini berani melakukan lockdown dan melarang warga negara kita ke luar negeri atau warga negara asing dilarang masuk ke negeri ini. Saat ini pemerintah hanya memberi anjuran untuk bekerja dari rumah tetapi masih mengharuskan aparatus sipil negara masuk kerja, ambigu .... menurut kamu?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun