Mohon tunggu...
DWI SURANTI
DWI SURANTI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Program Kampus Mengajar sebagai Upaya Meningkatkan Literasi dan Numerasi Siswa Saat Pandemi

11 Agustus 2021   16:27 Diperbarui: 11 Agustus 2021   16:40 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa - Siswi SDN 02 Kibang Yekti Jaya (Dokpri)

Indonesia sedang membutuhkan bantuan berbagai pihak untuk bergerak secara sinergis menyukseskan pendidikan nasional dimasa pandemi. Nadiem Anwar Makarim selaku Mentri Pendidikan dan Kebudayaan telah menciptakan sebuah ide Program Kampus Mengajar yang ditujukan untuk mahasiswa.

Kampus Mengajar adalah bagian dari program Kampus Merdeka yang melibatkan mahasiswa di setiap kampus dari berbagai latar belakang pendidikan untuk membantu proses belajar mengajar di sekolah, khususnya pada jenjang SD dan memberikan kesempatan kepada mereka belajar serta mengembangkan diri melalui aktivitas di luar perkuliahan. Pada program ini, mahasiswa memiliki tanggung jawab dalam membantu pihak sekolah pada proses membantu adaptasi teknologi, membantu administrasi, dan juga mengajar untuk meningkatkan literasi dan numerasi siswa.

Sekolah yang menjadi sasaran Program Kampus Mengajar Angkatan 1 2021 adalah sekolah dasar yang memiliki akreditasi C. Program ini dilakukan secara Daring maupun Luring sesuai dengan kondisi sekolah masing -- masing. Meskipun sekolah yang saya tempati saat ini bertemu tatap muka. Sekolah Dasar yang menjadi tempat pelakasanaan Program Kampus Mengajar adalah SD N 02 Kibang Yekti Jaya, Kecamatan Lambu Kibang, Kabupaten Tulang Bawang Barat, Lampung.

Aktivitas Kunjungan Perpustakaan SDN 02 Kibang Yekti Jaya (Dokpri)
Aktivitas Kunjungan Perpustakaan SDN 02 Kibang Yekti Jaya (Dokpri)

Salah satu program yang menarik adalah ketika menjalankan fungsi perpustakaan di sekolah tersebut. Mereka selayaknya anak sekolah, akan senang sekali jika jam pelajaran kosong.  Senakal -- nakalnya siswa disini, ketika jam kosong, mereka selalu izin jika ingin membeli jajan. "Bu, boleh jajan ga?". Jika jawabannya "tidak boleh" mereka langsung memasang wajah cemberut dan pasti kembali lagi ke kelasnya. Tetapi kini mereka tidak hanya mempunyai ruang kelas untuk tempat bermain jika jam kosong, melainkan tersedia perpustakaan yang nyaman. Perpustakaan SD N 2 Kibang Yekti Jaya yang memang telah dibuka dari jam pertama, menjadi tempat pelarian mereka disela sela waktu yang mereka punya. mereka akan memilih dan memilah buku yang ada. Buku di perpustakaan sekolah memang tidak banyak, tapi sejauh ini cukup untuk menghabiskan waktu mereka. Dan buku yang sangat di gemari adik adik disini adalah buku yang bergambar, cerita rakyat dan juga cerita hantu.

Hal ini dapat meningkatkan motivasi dan minat belajar dari segi literasi untuk siswa di masa pandemi seperti ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun