Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman budaya dan suku bangsa. Keberagaman ini merupakan kekayaan bangsa yang menjadi daya tarik bagi negara lain. Tidak hanya budaya, keberagaman juga meliputi pilihan politik dan perbedaan pandangan akan suatu isu. Tentunya perbedaan ini harus dikelola dengan baik agar tidak menjadi konflik.
Sekolah bisa diibaratkan seperti minatur negara yang memiliki warga, wilayah dan pemimpin. Sekolah juga merupakan tempat yang efektif untuk menanamkan nilai-nilai positif tentang bagaimana kehidupan bernegara, menjadi warganegara yang baik, menjadi pemimpin suatu negara, juga menyikapi perbedaan pilihan politik atau pendapat. Â Jika pola pandang positif tentang bagaimana berdemokrasi sudah tertanam sejak usia dini, maka kematangan berpolitik akan didapatkan di generasi muda masa kini.
Di SMP Global Islamic School pendidikan demokrasi salah satunya melalui kegiatan pemilihan ketua OSIS. Kegiatan ini rutin diselenggarakan setiap tahun dan juga bagian dari salah satu tujuan sekolah yaitu future leader, atau membentuk pemimpin masa depan yang sesuai dengan zamannya. Dengan adanya kegiatan ini juga diharapkan siswa-siswi dapat memahami tentang partisipasi politik, baik sebagai kandidat, maupun sebagai pemilih. Kegiatan ini juga membentuk siswa-siswi lebih menghargai perbedaan. Ketika ada teman kelasnya yang berbeda pilihan calonnya, teman yang lain menghormati pilihan tersebut.Â
Kegiatan pemilihan ketua OSIS juga dirancang semirip mungkin dengan pemilihan dalam kehidupan bernegara. Kandidat ketua OSIS sebelumnya melalui proses seleksi baik seleksi berkas maupun wawancara.Â
Kandidat ketua OSIS juga melakukan serangkaian kampanye lisan dan tulisan. Debat kandidat ketua OSIS juga dilaksanakan untuk semakin meyakinkan para pemilih. Debat ini merupakan acara yang ditunggu dalam setiap kegiatan pemilu OSIS. Kandidat ketua OSIS akan menyampaikan program-programnya.Â
Ada panelis dari bapak ibu guru yang akan menanyakan visi misi para kandidat. Program yang dibuat oleh para kandidat juga harus selaras dan mendukung program sekolah. Pelaksanaan pemungutan suara dilaksanakan dengan menggunakan bilik suara dan juga kotak suara. Siswa juga diminta mencelupkan jarinya ke tinta sebagai tanda telah melaksanakan pemilihan. Setelah itu kotak suara akan disegel. Dihari yang sama pada saat sore hari siswa bersama-sama menyaksikan penghitungan suara. Kandidat yang terpilih, di akhir acara memberikan sambutan pidato kemenangan.
Dari kegiatan ini telah terpilih ketua OSIS, wakil, sekertaris dan bendahara. Pemilihan ini bukan sekedar simulasi, karena ketua OSIS terpilih akan menjalankan satu tahun kepemimpinannya bersama pengurus yang lain. Siswa-siswi merasa puas karena mereka diberikan hak untuk menentukan pemimpinnya. Keterampilan menjadi warganegara yang baik juga tertanam dalam diri siswa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H