Mohon tunggu...
Dwi Sulistyaningrum
Dwi Sulistyaningrum Mohon Tunggu... Guru - Guru Geografi

mengajar geografi sejak 2015 dan mengajar di SMA N 2 NGAGLIK Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenali Umur Bumi dari Batuan dan Fosil

7 Maret 2024   20:19 Diperbarui: 7 Maret 2024   20:28 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengenali Umur Bumi dari Batuan dan fosil

Oleh : Dwi Sulistyaningrum, S. Pd.

Seberapa besar kita mengenal bumi, satu tahun, dua  tahun atau bahkan tigapuluh tahun. Bumi terbentuk jauh sebelum manusia tercipta. Untuk mengetahui hal itu kita dapat melihat dari berbagai aspek salah satunya yaitu batuan dan fosil yang ada di permukaan bumi. Banyak sekali fenomena yang terjadi dari proses pembentukan bumi sampai menjadi seperti sekarang ini. Dalam kaitanyanya peembentuan batuan dari siklus batuan, atau bahkan batuan-batuan yang terbentu dari ratusan tahun yang lalu yang diakibatkan oleh gerakan lempang. Jika dalam siklus batuan, batuan yang awal mulanya berasal dari magma yang kemudian mengalai pendinginan dan membeku menjadi batuan beku yang nantinya akan mengalami pelapukan oleh tenaga eksogen seperti air, iklim, cuaca, yang akan menjadi batuan sedimen dan di endapkan di laut yang nantinya akan terkena tekanan dan suhu akan menjadi batuan metamorf.

Banyak sekali batuan yang berada dipermukaan bumi yang dapat kita manfaatkan baik sebagai bahan bangunan, atau untuk perhiasan. Contohnya batu sabak, kuarsa, breksi, granit dan masih banyak lainya. Namun dalam kaitanya prosen pembentukan batuan memiliki proses yang sangat panjang yang di awali dari prosen pendinginan permukan bumi dalam jutaan tahun yang lalu, yang setelah membeku menjadi kerak bumi yang sekarang dapat di kenal dengan lempeng benua dan lempeng samudra yang nanti dapat bergerak oleh tenaga endogen yang nantinya membuat pergerakan lempeng sehingga sampai seperti saat ini. Contoh sederhananya adalah batuan gamping, batu gamping terbentuk bukan di daratan melaikan di dasarlaut namun sekarang 

Dapat kita lihat batu gamping yang sudah di daratan, atau batuan beku yang terbentuk di dalam bumi dan batuan metamorf juga terbentuk di dalam bumi. Factor utama fenomena tersebut yaitu pergerakan lempeng, yaitu divergen, konvergen dan transfom.

Dilihat pada foto tersebut bahwa yang  bulat melingkan adalah nummilites  dan kerang-kerang. Numilites merupakan fosil foraminifera yang ditandai banyak kumparan sehingga bentuknya seperti koin.  Nummilites dapat ditemukan di daerah bayat-klaten, Karangsambung-kebumen, dan fragmen pada lumpur purba sangiran-sragen. Dilihat dari fosil tersebut dapat menguak tentang terbentuknya pulau jawa. Pulau jawa yang dahulunya hanya ada daratan dan lautan dangkal tanpa adanya gunung aktif hal itu dapat dibuktikan dari batu gamping nummilites ini. Jadi nummilites ini merupakan kehidupan pertama yang ada di pulau jawa yang diperkirakan 60 juta tahun yang lalu.

Nah pulau jawa ini terbentuk seperti yang kita kenal sekarang ini yang berawal dari tumbukan lempeng antara lempeng indo-australia yang menabrak lempeng Eurasia, maka dari itu batu gamping nunmilites ini dapat terangkat yang memang kehidupan dahulunya berada di laut dangkal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun