Kembali membuka laptop dan browsing, iseng mengetik Kompasiana. Entahlah, ada terbersit rindu, membuka kembali media yang dulu pernah begitu asyik diakrabi.
Dan ternyata sudah sekian tahun terabaikan. Tersisihkan dari jamahan. Mungkin kesibukan adalah alasan yang paling terdengar logis. Tapi benarkah?
Kiranya hanya kemalasan dan enggan belajar adalah alasan sebenarnya. Malas menulis, malas menuangkan kata yang berputar-putar di kepala. Mengapa malas? Karena menulis itu tidak mudah. Ibarat menuang air dari teko, harus lebih dulu ada isi di teko tersebut. Demikian juga menulis. Sebelum bisa menulis, seseorang harus lebih dulu gemar membaca. Susahkah membaca?Â
Ternyata, tidak semudah melahap satu judul novel best seller ketika jaman kuliah dulu. Bahkan membaca koran pun tak sempat. Satu judul buku, satu bulanpun tak ujung tiba di halaman akhir.
Membangkitkan bara yang sudah padam itu sulit. Sesulit merangkai kata-kata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H