Mohon tunggu...
Dwi Setyaningsih
Dwi Setyaningsih Mohon Tunggu... Guru - Guru biasa

sedang belajar mengungkap rasa..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Yogya Dalam Angan [Menuju KOPDAR]

7 Mei 2011   00:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:00 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"Pulang ke kotamu

ada setangkup haru dalam rindu

masih seperti dulu

tiap sudut menyapaku bersahabat

penuh selaksa makna....."

(KLA Project)

Ah, selalu sendu ketika aku mengingat dan menyebut kata "Yogya". Sepertinya aku terseret pusaran waktu, kembali ke masa sepuluh tahun lalu. Masa yang penuh romansa cinta khas anak muda. Ya, karena di sanalah kutemukan pelabuhan hatiku yang pertama. Sebentuk wajah yang pernah mengisi kekosongan hati dengan keceriaan. Meskipun akhirnya menggoreskan setitik duka. Apakah memang selalu seperti ini, kisah cinta pertama? Selalu berhiaskan kata selamat tinggal? Tidakkah ada kata untuk yang pertama dan terakhir kalinya? Ataukah aku yang terlalu tenggelam dalam pesonamu, hingga ketika semua harus berakhir aku sedemikian terluka? Benar kata pujangga first love never dies. Aku tak mampu lupakan ingatan yang tertinggal. Aku tak mampu melarung kemanisan yang terkenang. Aku tak mampu jauh dari bayang masa lalu. Aku terlalu larut dalam angan tentang Yogya dan kenangan cinta dulu. Andai kuharus kembali hadir di kotamu, mampukah kulepas segala beban? Atau aku harus menghindar untuk tetap terkekang dalam kenangan? _________________________________________

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun