Terminologi atau peristilahan adalah ilmu tentang istilah adapun istilah atau terminologi ini ada dalam macam-macam cabang ilmu. mulai dari ilmu politik, kesehatan, dan cabang-cabang ilmu lain nya.
Dan saya disini akan membahas terminologi apartheid teknologi dalam cabang ilmu hubungan internasional
dalam dunia hubungan internasional terdapat terminologi tersendiri yang berbeda dari cabang ilmu lain atau mungkin ada beberapa kesamaan dengan cabang-cabang ilmu lainnya.
Dan disini saya akan sedikit membahas apa itu apartheid teknologi, dan apasih yang dimaksud dengan apartheid teknologi?
Apartheid teknologi sendiri adalah, penolakan transfer teknologi modern ke Dunia Ketiga atau negara berkembang. Istilah ini berasal dari kata apartheid dalam bahasa Afrika Selatan yang berarti membiarkan sebagian penduduk berada di kelas bawah yang terpisah. Kata apartheid juga digunakan untuk menyebut situasi yang tak diinginkan, misalnya ketiadaan komputer dan teknologi informasi di favela Brasil atau daerah miskin lainnya. Istilah tersebut juga mengacu pada penolakan transfer teknologi atas alasan geopolitik atau neokolonialis. Pemerintah Iran mencap upaya penghambatan transfer teknologi nuklir oleh Barat sebagai apartheid teknologi
Dan teknologi yang dipermasalahkan adalah teknologi bermanfaat ganda, yaitu teknologi maju yang bisa diterapkan di sektor sipil maupun militer. Sejumlah kritikus mengatakan bahwa isu teknologi bermanfaat ganda tidak relevan. Mereka menambahkan bahwa negara-negara maju yang ingin membiarkan Dunia Ketiga miskin sebenarnya menghambat transfer teknologi-teknologi yang penting bagi pembangunan ekonomi dengan alasan akan dimanfaatkan untuk keperluan militer.
Dan itulah yang dimaksud dengan apartheid teknologi, namun jika dijabarkan lebih dalam apartheid memiliki makna yang luas, dan masih banyak lagi,
Dan itulah sedikit yang bisa saya jelaskan, Jika ada salah salah kata mohon untuk dimaafkan. Sekian dari saya, wassallam
Source : https://id.m.wikipedia.org/wiki/apartheidteknologi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H