Sebagian kaum lelaki berkata : "Betapa sulitnya menemukan Wanita Sholehah di zaman sekarang."
Sebagian kaum wanita juga berkata : "Betapa susahnya mencari Lelaki Sholeh di masa sekarang."
Hemm... Mungkin pernyataan diatas ada benarnya juga walaupun tidak sepenuhnya benar.
Kenapa? Karena alangkah baiknya kalau pernyataan tersebut kita tujukan untuk diri sendiri terlebih dahulu sebelum diucapkan kepada orang lain.
Sudah menjadi Lelaki baikkah diriku? Sudah menjadi Lelaki sholehkah diriku?"
Dari kesabaran pekertinya, ia sanggup mewarnai kehidupan dunia, hingga perjuangan itu terus ada.
Dari kesholehan akhlaknya, ia sanggup menjaga dunia dari generasi-generasi hina dengan mengajarkannya ilmu dan agama.
Dari kelembutan hatinya, ia sanggup menguak gelapnya dunia, menyinari dengan cinta
Padahal, setahuku dari Bunda Khadijah, Aisyah dan Fatimah, wanita itu makhluk yang luar biasa, penerus kehidupan.
Aku malu. Bahkan malu ini berbuah ketakutan,kalau-kalau pada hari akhir nanti tak ada daya bagiku untuk mempertanggungjawabkan ini semua :(
Aku malu, karena itu pertanda aku belum amanah terhadap titipan اللّهُ ini. Entahlah, dlm waktu 19 tahun ini aku sudah menjadi wanita macam apa :(
Ya, Aku malu jika sekarang aku belum menjadi sosok wanita yang seperti اللّهُ harapkan :(
Sungguh, aku malu menjadi wanita yang tidak sesuai dengan fitrahnya :(
Aku malu menjadi wanita kalau ternyata wanita tak sanggup jadi ibu yang bijak bagi anaknya dan separuh hati mendampingi perjuangan suaminya.
Aku malu menjadi wanita kalau ternyata tindak tanduk wanita sanggup membuahkan angan-angan bagi pria.
Aku malu menjadi wanita kalau ternyata dari pandangan dan suara wanita yang tak terjaga sanggup memunculkan syahwat.
Aku malu menjadi wanita kalau ternyata wanita itu sebagai sumber maksiat, memikat, hingga mengajak pada jalan sesat.
Ya, Aku malu menjadi wanita, kalau faktanya wanita itu gampang diiming-imingi harta dengan mengorbankan harga dirinya :(
Maka justru sebaliknya, dengan lantang aku berkata “aku malu menjadi wanita!” :(
Karena wanita bisa dibeli dengan harta, karena wanita cukup menggoda, dan lain sebagainya.
Kalau banyak orang lain merasa bangga menjadi wanita, karena wanita layak dipuja, karena wanita cantik mempesona.
Yang dari rahimnya bisa terlahir manusia semulia Rasulullah atau manusia sehina Fir’aun.
Aku sadar, tidak main-main اللّهُ mengamanahkan ini padaku, karena kutahu, wanita adalah makhluk yang luar biasa.
Sebelum Ia ciptakan aku, Ia pasti punya pertimbangan khusus, hingga akhirnya saat kulahir kedunia, Ia menjadikanku wanita.
Aku tahu, اللّهُ penggenggam segala ilmu.
Benar!! Menjadi wanita adalah pilihan, bukan aku yang memilihnya, tapi Engkau yang memilihkannya untukku.
Menjadi wanita baik itu tak mudah. Butuh iman dan ilmu kehidupan yang seiring dengan pengalaman.
Menjadi wanita adalah amanah. Bukan amanah yang sementara, tapi amanah sepanjang usia ini ada.
Rasulullah saw bersabda : " sesungguhnya wanita itu perhiasan dan sebaik-baiknya perhiasan dunia ialah wanita shalihah” (HR. Muslim)
Hanya kita sendiri lah yg bisa memperbaiki diri kita sendiri, yg lain hanya sebagai penyemangat bagi kita untuk lebih baik :)
Tak perlu menunggu orang lain menjadi baik dan tak perlu terlalu sibuk untuk menilai orang lain yg pada akhirnya kita lupa untuk menilai diri sendiri.
Masih mau menunggu apa lagi?
Yuk mari kita memulai dari diri sendiri dahulu untuk menjadi baik.
Ingat, lelaki baik untuk wanita yang baik. Begitu juga sebaliknya. Itulah ketetapan اللّهُ yang sudah pasti kebenarannya!
Yang sesuai dengan kepribadian kita.
Yang sesuai dengan kadar keimanan dan ketakwaan kita.
Yang sesuai dengan potret kita sendiri.
Karena apa?
Karena اللّهُ telah menyiapkan pasangan yang sesuai dengan jati diri kita.
Tak perlu bersusah payah untuk MENCARI yang Sholeh atau Sholehah. Tapi MENJADILAH Sholeh atau Sholehah terlebih dahulu.
Jangan bermimpi mendapatkan Lelaki Sholeh kalau belum mampu menjadi Wanita Sholehah.
Jawabannya berpulang pada diri kita masing-masing.
Jangan terlalu bermimpi mendapatkan Wanita Sholehah kalau masih belum mampu menjadi Lelaki Sholeh.
Muncul satu pertanyaan.
Sudah pantaskah kita berharap untuk bisa mendapatkan sosok yang Sholeh atau Sholehah?
Sehingga kadang kita sendiri lupa untuk berusaha MENJADI sosok yang Sholeh atau Sholehah.
Kadang kita terlalu sibuk MENCARI sosok yang menurut kita Sholeh atau Sholehah.
Kadang kita terlalu sibuk MENCARI sosok yang baik.
Kadang kita terlalu sibuk untuk menilai orang lain sehingga kita lupa untuk menilai diri sendiri.
Begitulah seharusnya kita bertanya.
"Sudah menjadi Wanita baikkah diriku? Sudah menjadi Wanita Sholehahkah diriku?"
“Wanita adalah aurat, jika ia keluar maka syaitan memandangnya” (HR At-Thirmidzi dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)
Hingga kelak kami akan temui-Mu dlm kebaikan akhlak yg kami usahakan.
Ya, menjadi seorang "wanita sholehah" yg dicemburui para bidadari surga :)
Bantu kami Rabb, untuk tak lagi menghadirkan kelemahan-kelemahan diri saat kami ada di dunia-Mu ini.
Ya اللّهُ, maafkan aku akan kedangkalan ilmuku dan rendahnya tekadku. Aku berlindung pada-Mu dari diriku sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H