Mohon tunggu...
DWI SEMESTA
DWI SEMESTA Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Berbagai ide, imajinasi, dan pengalaman perantara sebuah tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pertemanan yang Positif di Media Sosial

8 Juli 2024   22:31 Diperbarui: 8 Juli 2024   23:05 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Belum lama ini marak cuitan hal "sirkel" di lini era alat sosial. Mulai dari yang sungguh-sungguh sampai yang sekadar berbual Tetapi sebelum membahas mengenai sirkel lebih lanjut, harus kami kitakenali terlebih dulu apa sih sirkel itu? Apa itu Sirkel? Sirkel bermula dari tutur dalam Bahasa Inggris circle yang dengan cara bahasa maksudnya golongan Golongan yang dimaksud dalam kondisi ini ialah lingkaran/kelompok perkawanan ataupun pergaulan. 

Pada biasanya sirkel perkawanan ini mula-mulanya besar terlebih pada ketika kami kitasedang bersandar di kursi sekolah. Setelah itu dengan cara tidak langsung perlahan akan menyusut seperjalanan dengan bertambahnya umur kami kita.Orang-orang yang masuk ke dalam sirkel perkawanan kami kitakebanyakan ialah orang-orang yang dengan cara percakapan "nyambung" dengan kami kita(Ratna Lathifah, 2020). 

Pengaruhnya  kepada Kehidupan Kami KitaSehabis kami kitakenali arti sirkel, selanjutnya kami kitacari ingat apa pengaruhnya sirkel perkawanan  kepada kehidupan kami kita?Diriwayatkan dari Abu Musa radhiyallahu 'anhu, Rasul shallallahu 'alaihi wa sallam berfirman

"seorang yang bersandar bersahabat dengan orang shalih serta orang yang buruk bagaikan bersahabat dengan pemilik minyak harum serta cerdas besi. Pemilik minyak harum tidak akan merugikanmu; anda dapat membeli (minyak harum darinya ataupun minimum anda memperoleh baunya. Ada pula bersahabat dengan cerdas besi, bila anda tidak memperoleh tubuh ataupun pakaianmu gosong terbakar, minimum anda memperoleh baunya yang tidak lezat" (HR. Bukhari)

Beserta ialah sebagian ilustrasi perkumpulan minus yang bisa dijauhi   di sirkel perkawanan dalam alat sosial:  


1. Perkumpulan Ekstremisme: Grup-grup yang mengiklankan radikalisme serta ekstremisme dalam kondisi agama ataupun politik. Mereka boleh jadi mengedarkan catatan dendam bujukan kekerasan, ataupun ajakan yang bertentangan dengan nilai-nilai manusiawi kemanusiaanserta kesamarataan  
2. Perkumpulan Dendam Grup-grup yang didedikasikan buat mengedarkan dendam  kepada kelompok-kelompok khusus berlandaskan suku bangsa agama, arah seksual, ataupun aspek lainnya. Mereka seringkali mengakibatkan bentrokan serta memperburuk ketegangan dampingi grup  
3. Perkumpulan Perundungan (Bullying): Grup-grup yang memakai program alat sosial buat melaksanakan perundungan  kepada perseorangan ataupun grup khusus Mereka boleh jadi menghina, mengintimidasi, ataupun mengedarkan angin lalu yang mengganggu nama baik seorang  
4. Perkumpulan Pornografi: Grup-grup yang bermuatan konten pornografi ataupun bahan materiyang tidak elok Mereka bisa mematikan kesehatan psikologis serta akhlak pengikutnya, dan melanggar nilai-nilai kesakralan kesuciandalam Islam.  
5. Perkumpulan Pembohongan Grup-grup yang bermaksud buat membodohi ataupun memalsukan anggotanya, misalnya dengan desain ponzi, pemodalan bodong, ataupun pemasaran benda ilegal Mereka mudarat badan perkumpulan serta bisa melumangkan pandangan agama dengan aksi yang tidak jujur. 

6. Perkumpulan Ajakan Minus Grup-grup yang mengedarkan informasi ilegal ataupun ajakan yang mudarat sesuatu pihak ataupun kebutuhan khusus Mereka bisa mengusik kemantapan sosial serta politik, dan memperuncing keadaan di publik  
7. Perkumpulan Tergila-gila Grup-grup yang mengiklankan kelakuan tergila-gila serupa pemakaian narkoba, alkohol, judi, ataupun pertaruhan online. Mereka bisa memusnahkan kehidupan serta ikatan sosial anggotanya, dan bertentangan dengan anutan Islam mengenai melindungi diri dari semua yang mengganggu

Pokok buat diketahui kalau kehadiran grup-grup minus ini tidak senantiasa terbatas pada satu program alat sosial khusus tapi bisa didapati di bermacam lokasi serta aplikasi yang berlainan Sebagai perseorangan Mukmin kami kitamesti hati-hati serta berhati-hati dalam menentukan sirkel perkawanan online, dan aktif dalam melawan penyebaran konten yang mudarat serta bertentangan dengan nilai-nilai Islam.
Surah Al-Maidah 5-2 serta tolong-menolonglah anda dalam melakukan kebajikan serta bakti serta janganlah tolong-menolong dalam melakukan kesalahan serta pelanggaran. Serta bertakwalah anda pada Allah, benar Allah amat keras hukuman-Nya."
Perkataan nabi Riwayat Abu Dawud serta Tirmidzi: Rasul Muhammad (sallallahu 'alayhi. wa sallam) berfirman > "Seseorang itu membuntuti agama temannya, sehingga harusnya salah seseorang di antara kamu memperhatikan siapa yang diajaknya berteman."

Amatan Islam  kepada kesertaan dalam grup-grup minus di alat sosial bisa dijabarkan melewati prinsip-prinsip serta ajaran-ajaran agama yang menggarisbawahi pentingnya menjauhi semua yang mudarat serta bertentangan dengan nilai-nilai akhlak Islam. Beserta ialah sebagian amatan Islam  tersangkut permasalahan ini:  

1. Menjauhi Aksi Mungkar: Dalam Islam, pemeluk diajarkan buat menjauhi aksi mungkar (yang jelek serta mengiklankan aksi yang bagus (al-amr bi al-ma'ruf. wa al-nahy 'an. al-munkar). Kesertaan dalam grup-grup minus yang mengedarkan dendam kekerasan, ataupun hal-hal yang mengganggu ialah ilustrasi jelas dari aksi mungkar.  
2. Tanggung Jawab Pribadi: Islam menerangkan kalau tiap perseorangan bertanggung jawab atas perbuatannya jomblo sendiridi hadapan Allah. Oleh sebab itu, seorang tidak dapat menjauhi dampak dari tindakannya cuma sebab terletak di dalam perkumpulan khusus Bila seorang aktif dalam perkumpulan minus beliau pula akan bertanggung jawab atas efek minus yang ditimbulkannya.  
3. Pentingnya Penentuan  rekan Rasul Muhammad (sallallahu 'alayhi. wa sallam) mengajarkan pentingnya menentukan  rekan dengan bijak Dia berfirman "Seseorang itu membuntuti agama temannya, sehingga harusnya salah seseorang di antara kamu memperhatikan siapa yang diajaknya berteman." (HR. Abu Dawud serta Tirmidzi). Ini membuktikan kalau kesertaan dalam perkumpulan bisa mempengaruhi agama serta kelakuan seorang  
4. Menghindari Penyebaran Dendam Islam mengajarkan kasih cinta ketenangan serta keterbukaan Kesertaan dalam grup-grup yang mengedarkan dendam bertentangan dengan nilai-nilai ini serta bisa mengganggu ikatan dampingi perseorangan serta publik  
Dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip ini, Islam mendorong umatnya buat menjauhi kesertaan dalam grup-grup minus di alat sosial. Kebalikannya pemeluk Islam dibawa buat aktif dalam mengedarkan kebaikan, mengiklankan perdamaian, serta berkontribusi positif dalam membuat kawasan online yang serasi serta berfaedah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun