Mohon tunggu...
Dwi Rustanti
Dwi Rustanti Mohon Tunggu... Guru - Penulis adalah penulis pemula yang mengajar di SDN Pepe-Sedati-Sidoarjo

Penulis adalah penulis pemula yang mengajar kelas 6 di SDN Pepe-Sedati-Sidoarjo

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tradisi Brayakan untuk Memperingati Maulid Nabi

30 Oktober 2020   20:53 Diperbarui: 30 Oktober 2020   21:06 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Maulid Nabi Muhammad biasa diperingati kaum muslim di berbagai belahan dunia salah satunya adalah Indonesia. Bahkan di Indonesia yang sebagian penduduknya muslim Maulid Nabi dijadikan sebagai hari libur nasional. Maulid Nabi Muhammad SAW yang jatuh pada tanggal 12 rabiul awal diperingati dengan berbagai cara serta adat istiadat yang berbeda, salah satunya adalah tradisi brayakan  yang biasa dilakukan oleh sebagian masyarakat Jawa Timur.

Dalam tradisi brayakan biasanya panitia telah menyediakan beberapa barang umumnya peralatan rumah tangga seperti entong, panci, wajan, gelas plastik dan lainnya serta makanan ringan yang digantung pada tali. Peralatan rumah tangga dan makanan ringan diletakkan diatas tempat para jama'ah yang memperingati Mauid Nabi.

Biasanya warga sekitar secara sukarela memberi peralatan rumah tangga dan makanan ringan tersebut untuk dijadikan berayakan oleh mereka yang menghadiri acara maulid nabi. Begitupun dengan konsumsi, mereka secara sukarela membawa makanan dari rumah untuk dimakan  bersama-sama jama'ah yang lain. Disinilah letak kebersamaan warga.

Dalam merayakan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW biasanya para jama'ah akan berkumpul di masjid atau musholla mereka bersama-sama membacakan sholawat nabi kemudian mendengarkan tauziah dari ustadz, setelah ustadz mengakhiri tauziahnya brayakan dimulai. Biasaya mereka akan mengambil barang-barang yang telah disedaiakan diatasnya.

Para jamaa'ah bisa mengambil lebih dari satu barang yang ada di atasnya, Letak keseruannya adalah siapa yang cepat dia dapat. Setelah acara brayakan atau rebutan selesai mereka akan makan secara bersama-sama menikmati makanan yang dibawa jama'ah. Tradisi brayakan untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad ini harus tetap kita jaga  karena merupakan bagian dari keragaman budaya bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun