Mohon tunggu...
Dwiroso Dwiroso
Dwiroso Dwiroso Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan swasta

Saya memiliki hobby membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rasakan Luka Itu

5 September 2023   18:54 Diperbarui: 6 September 2023   04:53 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rasakan Luka Itu
By. Dwiroso

Lentera itu hampir padam
Namun hatimu selalu bercahaya. Berpijar                                                 

Di genggaman temaram


Ada sejumput pesan
Menyentuh akal
Jangan berpaling dari cahaya itu
Walau tercabik cabik waktu

Kau berdiri membisu
Membawa hatimu
Yang tinggal kepingan kepingan
Menatapku dingin

Aku tak sanggup
Melihatmu
Guratan raut muka
Menyisakan memori perih

Ucapan mu sebelum pergi
Kenapa kau tak bicara?
Aku tak mau kau salah memilih

Akal yang lepas dari hati
Akal yang menghindari suara sejati
Terpenjara nafsu
Deru nya mengalahkan nalar

Kau mencintai ku
Cinta yang tak terucap
Kau menyayangi ku
Rasa sayang mu tersirat lewat butiran airmata
Menyayangkan keputusan ku

Diriku tinggal tubuh tanpa "jiwa"
merebah memungut kepingan hati

Jemarimu meraba keningku
Mengusap segala perih
Untuk terakhir kalinya
Kau berpesan
Biarkan luka itu
Rasakan..
Rasakan sakitnya
Hingga kau tak lagi merasakan

Ujung suara itu menggaung
Sebelum akhirnya menghilang
Bersama eksistensi mu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun