Mohon tunggu...
Dwiroso Dwiroso
Dwiroso Dwiroso Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan swasta

Saya memiliki hobby membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perjalanan

24 Desember 2022   12:28 Diperbarui: 24 Desember 2022   14:09 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perjalanan
Karya Dwiroso

Berawal dari kegelisahan
Betapa kita bertahun-tahun ada di dalam kelas
Tapi semakin menjadi tak mengerti
Otak dijejali
Dengan teori-teori yang harus diulang deret kalimatnya
Kita hanya robot
Yang disetting berdasarkan pesanan pemilik kepentingan

Bermula dari protes
Atas monoton dan kemandegan kreatifitas pembelajaran
Kita menjadi tak berkembang
Dibatasi pagar kurikulum
Yang semakin menjepit
Lantas kita
Melarikan diri
Melompat dari pagar itu
Memasuki ruangan yang membebaskan
Kita lahap apa saja yang tertulis
Memuaskan dahaga pemahaman
Membuka gembok kejumudan
Pemikiran dibebaskan dari dogma dan hafalan

Benar-benar
Kita ada diujung jawaban atas pembodohan
Berbagai penindasan akal
Penaklukan daya kritis
Pengerdilan hasrat jelajah
Pemandulan spirit
Bertahun-tahun..

Kini
Tak ada lagi
Yang sanggup menghentikan
Langkah-langkah yang tak benar-benar disadari
Bahwa
Kita memang dikehendaki
Hanya menjadi bangsa kelas 2
Atau kelas-kelas dibawahnya lagi

Kita hanya diagendakan
Untuk sekedar tahu
Tapi tak memahami
Tak memiliki pendasaran filosofis

Kita hanya
Menjadi pasar dari karya-karya otak mereka
Hanya menjadi plagiat dari produk sebuah kemerdekaan

Hari ini
Kita bergerak
Berbuat
Untuk sebuah perubahan

Membangun kembali jati diri
Sebagai manusia merdeka
Anugerah berupa kekayaan konsepsi
tinggal dipoles dalam sebuah visi

Tuhan menitipkan samudera piranti
Akal,
Centrum dari segala piranti
menyeruakkan
Intuisi
Asumsi
Persepsi
Appersepsi
Membangun
Peradaban
Sejati
Menjadi manusia dalam keagungan karya
Didalam makro cosmos
Masyarakat Seimbang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun