Perjalanan
Karya Dwiroso
Berawal dari kegelisahan
Betapa kita bertahun-tahun ada di dalam kelas
Tapi semakin menjadi tak mengerti
Otak dijejali
Dengan teori-teori yang harus diulang deret kalimatnya
Kita hanya robot
Yang disetting berdasarkan pesanan pemilik kepentingan
Bermula dari protes
Atas monoton dan kemandegan kreatifitas pembelajaran
Kita menjadi tak berkembang
Dibatasi pagar kurikulum
Yang semakin menjepit
Lantas kita
Melarikan diri
Melompat dari pagar itu
Memasuki ruangan yang membebaskan
Kita lahap apa saja yang tertulis
Memuaskan dahaga pemahaman
Membuka gembok kejumudan
Pemikiran dibebaskan dari dogma dan hafalan
Benar-benar
Kita ada diujung jawaban atas pembodohan
Berbagai penindasan akal
Penaklukan daya kritis
Pengerdilan hasrat jelajah
Pemandulan spirit
Bertahun-tahun..
Kini
Tak ada lagi
Yang sanggup menghentikan
Langkah-langkah yang tak benar-benar disadari
Bahwa
Kita memang dikehendaki
Hanya menjadi bangsa kelas 2
Atau kelas-kelas dibawahnya lagi
Kita hanya diagendakan
Untuk sekedar tahu
Tapi tak memahami
Tak memiliki pendasaran filosofis
Kita hanya
Menjadi pasar dari karya-karya otak mereka
Hanya menjadi plagiat dari produk sebuah kemerdekaan
Hari ini
Kita bergerak
Berbuat
Untuk sebuah perubahan
Membangun kembali jati diri
Sebagai manusia merdeka
Anugerah berupa kekayaan konsepsi
tinggal dipoles dalam sebuah visi
Tuhan menitipkan samudera piranti
Akal,
Centrum dari segala piranti
menyeruakkan
Intuisi
Asumsi
Persepsi
Appersepsi
Membangun
Peradaban
Sejati
Menjadi manusia dalam keagungan karya
Didalam makro cosmos
Masyarakat Seimbang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H