Mohon tunggu...
DWI ROSMAWATI
DWI ROSMAWATI Mohon Tunggu... Guru - UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

MAHASISWA PGSD UNIVERSITAS PGRI SEMARANG

Selanjutnya

Tutup

Puisi

MALAM BIRU

21 Juni 2021   21:41 Diperbarui: 22 Juni 2021   08:13 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Langkah kaki terasa amat lelah
ketika menginjak rerumputan yang menari-nari sebab hujan
Dan langit merubah dirinya menjadi gelap
bahkan hanya ditemani beberapa bintang saja
Bukan, dia bukan merasa lelah tlah melakukan sesuatu kebajikan lagi
Ia hanya beristirahat sebentar meletakkan punggung sucinya itu  lantas ia akan kembali berlari

Lihat, alangkah kurus tubuhnya itu keriput yang mulai tercetak di punggung tangannya
Tertatih dalam setiap kebaikan yang telah ia lakukan
Ia berkata sambil mengelus kepalaku, "tak apa, Nak, aku melakukan ini sebab aku peduli"
Hey, Pak, bukankah kau harus beristirahat sebentar?
Kau tak tahu jika tubuhmu ini sudah bertelanjang?

Lagi, malam itu sang lelaki melangkah menuju suatu tempat
Ia ingin membuat semua orang tersenyum lagi karnanya
Tak ada alasan kenapa ia melakukan itu
Namun dibalik itu semua ia menyimpan banyak rahasia
Tak semua orang yang dapat menjadi pendengarnya

Tetapi malam itu, sosok tegap yang biasa menghibur orang-orang
Tak datang kehadapan orang banyak
Sontak mereka bertanya-tanya, kemana sosok lelaki itu
Padahal malam sudah hamper larut, tetepi sosoknya tak masih tampak

Ternyata malam itu ia dipanggil oleh Tuhan
Tak ada lagi sosok yang menghibur orang lain
Lelaki itu pergi tanpa penyesalan
Tanpa kekesalan yang pernah menghinggapinya
Ia tenang pergi menuju dunia yang baru

Wahai Tuan, kini perjuanganmu telah usai
Tak perlu lagi kau memikirkan bagaimana kejamnya dunia
Sudah banyak yang kau perbuat untuk membuat orang bahagia
Terima kasih sebab kau sangat berjasa

Wahai Tuan, kini perjuanganmu telah usai
Kini semua orang kehilangan sosok sehebat dirimu
Banyak yang tak menyangka bahwa kau sekarang berjalan menjauh
Semoga semesta memberkati jalanmu menuju ke keabadian

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun