Saat perjalanan pulang, saya mengantar teman saya terlebih dahulu dan beristirahat sejenak di rumahnya. Lalu, dalam perjalanan pulang saya terguyur hujan lebat. Untungnya saya bawa jas hujan. Sesampainya, saya lekas membersihkan pakaian saya, dan memulai rundown acara bakti sosial untuk laporan, laporan tersebut akan dikumpulkan pada tanggal 15 desember 2015. Tim laporan yaitu saya, farha failasupa, arneta cahyati. Kami masih membuat laporan pada hari senin untuk menyisipkan foto-foto dokumentasi acara kemarin.
Pada tanggal 15 desember 2015, laporan tersebut masih saja belum tuntas, dikarenakan masih menunggu bukti hasil pembelanjaan dan harus menghitung kembali estimasi dana. Lau, kami fotocopy untuk salinan bendahara dan menjilid laporan kegiatan dan memberikan kepada guru sosiologi. Alhamdulillah laporan kami diterima. Semua berjalan sukses walaupun ada beberapa kendala.
Rundown acara, acara ini membutuhkah kerjasama tim, keributan itu sudah biasa dalam kerjasama. Acara ini juga memerlukan biaya yang tidak sedikit Rp. 1.630.000 habis. Kesalahan pada info pembelian barang itu yang membuat tim laporan ribet menulis laporan. Untung saja kami tidak ada kesalahan pembelian hanaya saja terlambatnya kwitansi pembelian yang membuat keterlambatan penyusun laporan. Begitu juga dengan susunan acara sebelumnya lebih lambat. Daripada susunan acara hari H.
Kegiatan ini, mengajari bahwa tidak semua orang beruntung. Tidak semua orang dapat menikmati indahnya kehidupan dunia. Kita yang hidup cukup seharusnya bersyukur kepada keadaan kita. Masih banyak diluar sana yang mencari segenggam beras dengan sulit. Sebagai anak yang bernjak dewasa harus berfikir orang tua kita itu sulit untuk mencari nafkah. kemarin saat acara ini anak- anak kecil dipanti harus menerima pahitnya hidup. Tapi, mereka masih bisa tersenyum lepas, karena mereka mencintai dirinya sendiri dan percaya suatu saat mereka dapat merubah keadaan mereka menjadi lebih baik.
Kami yang menerima pendidikan dan kehidupan yang baik. Harusnya kami lebih menghargai. Walau terkadang saya dan teman-teman Menyerah karena, kami sering disepelekan. Kadang saya berfikir mengapa saya harus bersekolah tapi, setiap hari selalu terpojokkan oleh keadaan sekolah khususnya kelas saya. Tetapi, saya berfikir kembali saya harus merubah masa depan saya untuk orang tua saya. Sejak smp saya sudah menerima keadaan seperti ini.
Sekarang, saya sedih wali kelas saya diganti oleh guru lain. Tapi, saya tidak pernah menyesal wali kelas saya sebelumnya adalah guru mata pelajaran sosiologi. Ia terkenal karena, tugasnya yang sangat ribet dan banyak. Namanya bapak wahyu munanto. Dia yang menugaskan kegiatan ini. Bagi kami, walaupun bapak tegas bapak tetap yang terbaik. Walau kami semua ingin masuk IPA, bapak adalah guru yang keren. Bapak yang sangat peduli akan nilai-nilai, kami sangat berterima kasih menjadi lebih giat belajar. Walaupun bapak menjadi wali kelas 11 ips semoga bapak menjadi lebih baik. Gak ada lagi teriakan saat pelajaran ekonomi nama bapak.
Kegiatan ini, kegiatan satu kelas terakhir bersama wali kelas kami semester 1. Semuannya masih tersimpan dengan baik. Saya berterima kasih kepada seluruh panitia pelaksana dan anak-anak panti asuhan abdul rahim ketait. Semoga pelajaran ini dapat diambil hikmahnya. Kurang lebihnya mohon maaf wassalamualaikum wr, wb.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H