Mohon tunggu...
Dhani Wirianata
Dhani Wirianata Mohon Tunggu... -

Pancasila

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Yang Penting Bukan Bowo" Prabowo

18 Oktober 2013   13:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:22 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tulisan ini ditujukkan untuk mereka yang menginginkan perubahan masa depan bangsa Indonesia melalui tangan Prabowo Subianto beserta kader Partai Gerakan Indonesia Raya. Seperti di ketahui banyak sekali upaya-upaya untuk mencegah seorang Prabowo Subianto menjadi Presiden pada pesta demokrasi di tahun 2014. Terutama mereka-mereka yang mempunyai kepentingan busuk di negeri ini. Seperti kita ketahui belum lama ini terjadi perseteruan antara Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan Hj Lulung (seorang tokoh yang disebut-sebut sebagai penerima setoran dari lapak-lapak di Tanah abang) kebetulan beliau juga anggota DPRD DKI Jakarta, sebenarnya ulah Hj Lulung sudah diketahui oleh mantan 2 Gubernur DKI sebelumnya Sutiyoso dan Fauzi Bowo. Mereka sudah mengetahui setoran yang di dapat dari Tanah abang kepada Hj Lulung perbulan nya adalah 4 Milyar, akan tetapi terjadi deal antara Hj Lulung dengan mantan 2 Gubernur sebelumnya dari 4 Milyar itu mantan Gubernur sebelumnya mendapatkan 2 Milyar.

Itulah salah satu contoh kecil permasalahan yang harus di hapus dari muka bumi Indonesia, akan tetapi banyak pihak yang menginginkan bahwa kepentingan mereka akan terganggu jika ada orang yang jujur, bersih dan tidak korup. Apa yang akan dilakukan Prabowo Subianto untuk Indonesia sudah tergambar dengan apa yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama untuk Jakarta saat ini. Perubahan-perubahan kecil sudah dilakukan Ahok untuk Jakarta beserta Gubernur Joko Widodo. Baru satu tahun lebih memimpin Jakarta akan tetapi Ahok sudah mendapatkan kecaman dari berbagai pihak, salah satunya pihak-pihak yang merasa kepentingan nya terganggu. Dari tulisan di atas bisa di tarik kesimpulan bahwa, jika Prabowo Subianto memimpin bangsa ini akan banyak menyenggol kepentingan-kepentingan busuk dari berbagai pihak. Contohnya apa yang sekarang di hadapi salah satu kader terbaiknya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). "Yang Penting Bukan Bowo" itulah yang mereka (para pemilik kepentingan busuk di negeri ini) berkata. Siapapun presiden yang akan naik pada 2014, yang penting bukan bowo.

Pemilu 2014 bisa disebut sebagai perang kemerdekaan jilid ke II. Calon presiden yang akan naik akan diuji kemampuannya untuk menangani permasalahan bangsa ini karena kalau tidak pandai menangani permasalahan bangsa ini 20 tahun lagi bangsa ini akan hancur bangsa ini akan makan dari hasil impor dan bangsa ini akan kehilangan hasil sumber daya alam negerinya, jadi apa bedanya dengan kita di jajah Belanda selama ratusan tahun. Hasil bumi kita di curi dan dikirim ke Eropa.

Untuk itu masyarakat harus kritis dan tidak mudah terpengaruh oleh isu-isu yang dapat memecah belah, pilihlah presiden yang memiliki program kerja yang jelas, program kerja yang terukur dan pilih calon presiden yang membuka akses kepada rakyatnya dengan menggunakan semua media. Agar ketika kelak beliau memimpin kita bisa menagih secara langsung. Yang terakhir, kita tidak perlu khawatir akan pencegahan pihak-pihak yang ingin bangsa ini terus terpuruk, kita tidak perlu khawatir kepada pihak-pihak yang menjajah bangsanya sendiri. Karena jika rakyat sudah memberi mandat, perubahan itu akan terjadi.

Melalui tulisan, mari kita ikut serta untuk merubah bangsa ini. Mari kita sebarkan informasi yang bermanfaat agar dapat berguna untuk masyarakat banyak. Salam perubahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun