Desa Delegtukang, Kec. Wiradesa, Kab. Pekalongan (10/02/2025), Desa Delegtukang merupakan desa dengan potensi lahan yang sangat besar, terutama dalam mendukung perkembangan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan jumlah penduduk, terjadi perubahan signifikan dalam penggunaan lahan yang dapat berdampak terhadap keseimbangan lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Salah satu permasalahan utama yang muncul akibat alih fungsi lahan yang tidak terencana adalah berkurangnya area resapan air. Hal ini dapat memicu berbagai dampak negatif, seperti berkurangnya kualitas air tanah, peningkatan risiko banjir, serta menurunnya daya dukung lingkungan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, diperlukan langkah strategis dalam perencanaan tata ruang guna memastikan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan.
Menanggapi permasalahan ini, mahasiswa TIM I Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro, Dwi Reza Ardyani dari Program Studi Perencanaan Tata Ruang dan Pertanahan berinisiatif untuk menyusun peta penggunaan lahan di Desa Delegtukang. Peta ini bertujuan untuk memberikan gambaran kondisi eksisting pemanfaatan lahan di desa tersebut sehingga dapat menjadi dasar dalam perencanaan pembangunan yang lebih efektif dan berkelanjutan.Â
Proses penyusunan peta ini, hal pertama mahasiswa melakukan observasi langsung ke lapangan untuk memvalidasi penggunaan lahan yang ada di Desa Delegtukang yang bertujuan untuk mengidentifikasi pola pemanfaatan lahan serta perubahan yang terjadi akibat perkembangan ekonomi dan pertumbuhan penduduk. Selain observasi, mahasiswa juga memanfaatkan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk melakukan pemetaan penggunaan lahan. Dengan menggunakan software ArcGIS, data yang dikumpulkan dari survei lapangan divisualisasikan dalam peta penggunaan lahan yang menggambarkan distribusi penggunaan lahan di Desa Delegtukang, dimana penggunaan lahan di Desa Delegtukang ini didominasi oleh lahan pertanian, perkebunan serta permukiman.
Menurut Dwi Reza Ardyani, salah satu anggota KKN Tim I Universitas Diponegoro, "peta ini nantinya tidak hanya bermanfaat bagi pemerintah desa, tetapi juga bagi masyarakat dalam mengenali potensi lahan serta memahami risiko yang dapat timbul akibat alih fungsi yang tidak terkendali. Ia berharap peta ini dapat menjadi dasar dalam perencanaan tata ruang desa yang lebih baik dan berkelanjutan, sehingga pertumbuhan ekonomi dapat berjalan seiring dengan upaya menjaga kelestarian lingkungan".
Pada tanggal 5 Februari 2025, hasil Peta Penggunaan Lahan tersebut resmi diserahkan kepada Kepala Desa Delegtukang, Bapak Muh. Hufron Faza, serta beberapa Perangkat Desa yang ada di Balaidesa Delegtukang. Bapak Muh. Hufron Faza menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kontribusi KKN Tim I Universitas Diponegoro yang telah membantu desa dalam merencanakan pemanfaatan lahan yang lebih terarah, efektif dan efisien.
Diharapkan, Keberhasilan tim KKN dalam merancang peta penggunaan lahan memberikan kontribusi signifikan dalam mendukung aktivitas Pemerintah Desa Delegtukang. Peta tersebut dapat menjadi alat yang efektif untuk perencanaan pembangunan jangka panjang dan mendukung upaya Pemerintah Desa dalam menciptakan lingkungan yang berkelanjutan dan berkualitas bagi warganya. Kegiatan ini mencerminkan kolaborasi yang baik antara perguruan tinggi, mahasiswa, dan masyarakat dalam rangka mencapai pembangunan pedesaan yang berdayasaing.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI