Mohon tunggu...
Dwi ratnasari
Dwi ratnasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa ilmu administrasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ekonomi Politik

10 Oktober 2024   22:02 Diperbarui: 10 Oktober 2024   22:10 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ekonomi Politik Kelembagaan

Ekonomi politik kelembagaan memposisikan kelembagaan yang berperan sentral menuju perekonomian efisien dengan sinergitas antara aspek ekonomi, politik dan social yang saling berpengaruh. Ekonomi politik kelembagaan telah mengalami transformasi dari ekonomi kelembagaan lama (Old Institutional Economics) OIE dan Ekonomi Neo Klasik (Neo Clasical Economcis) NCE bertransformasi menjadi pemikiran Ekonomi Kelembagaan Baru (New Institutional Economics) NIE. Berikut adalah penjelasan dari pemikiran-pemikiran tersebut.

  • Ekonomi Kelembagaan Lama (Old Institutional Economics) OIE

Ekonomi kelembagaan lama merupakan pemikiran awal tentang ekonomi kelembagaan. Teori ekonomi kelembagaan lama bukan lembaga secara fisik melainkan perilaku ekonomi yang didorong oleh pertimbangan dan perasaan yang secara umum berlaku dalam keadaan dan waktu tertentu. Ekonomi kelembagaan lama mengacu pada sistem ekonomi tradisional yang masih didasarkan pada tradisi, adat istiadat, dan norma sosial yang tidak bergantung secara signifikan pada pasar atau mekanisme ekonomi modern.

  • Ekonomi Neo Klasik (Neo Clasical Economcis) NCE
  • informasi yang sempurna (perfect information) yang didapatkan oleh pelaku ekonomi
  • tidak ada biaya transaksi (zero transaction cost).
  • NCE adalah lingkungan yang kompetitif yang dihadapi oleh pelaku ekonomi, atau persaingan sangat sempurna (perfect competition).
  • NCE juga menganggap setiap pelaku menghadapi situasi yang sama (stagnan rational behaviour) dan mereka bebas keluar masuk pasar (Furubotn and Richter, 1993 dan North, 1990).
  • Ekonomi Kelembagaan Baru (New Institutional Economics) NIE

Ronald Coase merupakan salah satu tokoh gagasan New Institutional Economics atau NIE dan memperoleh hadiah Nobel Ekonomi pada tahun 1991. Pandangan Ekonomi Kelembagaan Baru adalah sebagai berikut.

  • Semua pelaku ekonomi tidak dapat secara bebas keluar masuk dalam pasar hal ini disebabkan tidak semua pelaku ekonomi memiliki informasi yang sama.
  • Terdapat biaya transaksi, hal ini disebabkan semakin informasi tidak sempurna semakin tinggi biaya transaksi yang perlu di keluarkan oleh para pelaku ekonomi.
  • Untuk meminimalkan biaya transaksi diperlukan usaha dari para pelaku ekonomi.
  • Pendekatan OIE sangat memfokuskan kajiannya mengenai kebiasaan atau habit yang dianggap sebagai faktor krusial untuk menentukan formasi dan sustenance kelembagaan. Sebaliknya, NIE (dan ekonomi biaya transaksi) membangun gagasan bahwa kelembagaan dan organisasi berupaya mencapai efisiensi, meminimalisasikan biaya menyeluruh bukan hanya ongkos penciptaan/ pengondisian kelembagaan, utamanya memfokuskan kepada pentingnya kelembagaan sebagai kerangka interaksi antarindividu.
  • Pemikiran NIE menekankan pentingnya kelembagaan, baik perusahaan atau negara, sebagai model referensi bagi perilaku individu yang rasional dan untuk mencegah kemungkinan yang tidak diinginkan dalam interaksi manusia.

Kesimpulan dari New Institutional Economics adalah sebagai berikut:

  • NIE merupakan menawarkan jawaban untuk menyempurnakan dan mengembangkan teori Old Institutional Economics ataupun Neo Clasical Economcis.
  • Untuk melawan kebijakan ekonomi tahun 90-an pemikiran NIE merupakan solusi permasalahan ekonomi yang ada saat itu karena NIE menentang dominasi peran pasar oleh kaum ortodoks NCE.
  • Pemikiran NIE merupakan teori yang dibangun dengan menyesuaikan perubahan institusi guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi (Furubotn and Richter, 1993 dan Harris, et al.,1995).

Ciri-ciri hasil-hasil penelitian ketiga teori OIE, NCE, dan NIE

  • Metodologi penelitian teori OIE lebih cenderung fenomonologis dengan sampel kecil, studi kasus, induktif, observasi langsung, kualitatif dan bertujuan ingin memodifikasi teori daripada menguji teori.
  • Metodologi penelitannya NCE cenderung positivis dengan sampel besar, deduktif, kuantitatif, modeling, dan bertujuan untuk menguji hipotesis atau tes teori.
  • Metodologi penelitian NIE cenderung campuran antara positivis dan fenomonologis. Paradigma ini dicirikan dengan penggabungan metodologi kuantitatif dan kualitatif, menggunakan data trianggulasi dan bertujuan untuk memodifikasi teori.

NIE beroperasi pada lingkungan kelembagaan/institutional environment (macro level) dan kesepakatan kelembagaan/institutional arrangement (micro level).

  • Williamson mendeskripsikan institutional environment sebagai seperangkat struktur aturan politik, sosial, dan legal yang berkaitan dengan kegiatan produksi, pertukaran, dan distribusi. Aturan mengenai tata cara pemilihan, hak kepemilikan, dan hak-hak di dalam kontrak merupakan contoh dari kebijakan ekonomi. Sebaliknya, institutional arrangement merupakan kesepakatan antara unit ekonomi untuk mengelola dan mencari jalan agar hubungan antarunit tersebut bisa berlangsung, baik lewat cara kerjasama maupun kompetisi. Kesepakatan kepemilikan merupakan institutional arrangement, karena di dalamnya mengalokasikan hak-hak kepemilikan kepada individu, kelompok, atau pemerintah.
  • Menurut Williamson, kesepakatan kelembagaan merupakan cara untuk mengelola transaksi, melalui pasar, pasar bayangan (quasi-market), maupun model kontrak yang memakai hirarkhi. Jadi, fokusnya juga tentang transaksi individu dan organisasi. Bagi Williamson, kesepakatan kelembagaan yang paling mendekati dengan istilah yang disebut sebagai kelembagaan.

Pada tahun 2000, Williamson telah memperkenalkan evolusi teori NIE melalui empat level berikut:

  • level I adalah tentang social theory merupakan aturan informal yang telah melekat pada kehidupan masyarakat, misalnya tradisi setempat, agama, norma, adat, dan mindset (embeddedness). pada level ini pemikirannya sangat dipengaruhi oleh sejarah ekonomi dan ilmu pengetahuan sosial lainnya.
  • level II berhubungan dengan lingkungan kelembagaan yang menekankan pada ekonomi kepemilikan (economics of property rights). Level ini berhubungan dengan bidang hukum, politik dan birokrasi yang meliputi fungsi eksekutif, legislatif, hukum, dan fungsi birokrasi pemerintahan. Level ini disebut level aturan main hak dan kewajiban atau level menuju lingkungan kelembagaan ekonomisasi order pertama.
  • Level III lebih menekankan pada struktur tata kelola kontrak dan biaya transaksi (transaction cost economics). Meskipun hak milik penting, tetapi fungsi sistem hukum yaitu hukum kontrak dan perlindungan kontrak tidak bisa diabaikan. Level ini disebut level bagaimana aturan main hak dan kewajiban atau level menuju struktur tata kelola ekonomisasi order kedua.
  • Level IV berkaitan dengan efisiensi sumber daya dan struktur insentif yang merupakan kerangka kerja neoklasik. Analisis marjinal digambarkan sebagai fungsi produksi. Penyesuaian harga dan output bersifat continou (berkelanjutan). Pada level ini, biasanya disebut 'level menuju kondisi marjinal economisasi order ketiga'.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun