Mohon tunggu...
Dwi Rahmadani
Dwi Rahmadani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Konten yang paling menarik yaitu tentang motivasi hidup

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kekurangan Air Bersih

6 November 2023   14:10 Diperbarui: 6 November 2023   14:25 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kekurangan Air Bersih

Kekurangan air bersih disebabkan oleh laju pertambahan&perpindahan penduduk keperkotaan yang cukup tinggi.penggunaan lahan yang tidak memperhatikan konservasi tanah&air dan juga dapat disebabkan oleh pemanasan global telah ngangakibatkan meningkatnya terperatur di udara.
Keadaan ini memberikan dampak pada semakin berkurangnya air tanah karena terjadinya penguapan yang cepat.
Dengan makin cepatnya penguapan,lambat laun akan memberikan pengaruh terhadap kesediaan air bersih di Indonesia.

  Dampak kekurangan air bersih.
1. Mengganggu operasional sekolah,rumah sakit,restoran,hotel dan semua sektor yang memerlukan air bersih.
2. Krisis kesehatan.
3. Kondisi lingkungan menurun.
4. Standar kehidupan menurun.

  Upaya penanggulannya:
1. Tidak menambah tersedianya bahan pencemar.
2. Tidak menggunakan pupuk & pestisida secara berlebihan.
3. Tidak menggunakan deterjen fosfat.
4. Sampah padat dari rumah tangga berupa plastik/serat sintetis yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme dipisahkan,kemudian diolah menjadi bahan lain ysng berguna.
6. Menghemat air.
7. Menanam pohon/reboisasi.
8. Membuat tempat penampungan hujan.

  Kesimpulan
Karena kelangkaan air bersih/berkurangnya persediaan air bersih sudah pasti akan menghambat aktifitas hewan & tumbuhan.
Bahkan di musim kemarau,kita akan susah menemukan air bersih
Jadi adanya kekurangan air bersih ini saran saya kita harus pandai-pandai menghemat air atau bisa dengan cara reboisasi & penghijauan pada area pemukiman & di jalan besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun