Masa usia dini (0-6 tahun) disebut sebagai golden age (masa keemasan) stimulasi pada seluruh aspek perkembangan berperan penting untuk tugas perkembangan selanjutnya (Trianto, 2011: 4). Begitu pentingnya masa perkembangan anak, sehingga untuk memfasilitasi perkembangan anak usia dini muncul adanya lembaga pendidikan khusus anak usia dini. Melalui pendidikan ini anak akan belajar bersosialisasi, mengenal warna, mengenal bentuk dan lain sebagainya yang dapat membantu perkembangan anak secara optimal.
Salah satu aspek yang perlu dikembangkan dalam pendidikan anak usia dini yaitu perkembangan bahasa. Menurut Dhieni, dkk (2007: 3.1) “Perkembangan bahasa sebagai salah satu dari kemampuan dasar yang harus dimiliki anak, yang terdiri dari beberapa tahapan sesuai dengan usia dan karakteristik perkembangannya”. Keterampilan bahasa penting untuk dikembangkan karena perkembangan bahasa merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki anak. Dengan berbahasa, anak dapat mengkomunikasikan maksud, tujuan, pemikiran, maupun perasaannya pada orang lain.
Perkembangan bahasa merupakan aspek perkembangan yang sangat penting untuk dikembangkan pada anak usia dini. Bahasa digunakan untuk menyampaikan pesan atau sebagai alat komunikasi dengan lingkungan sekitarnya. Badudu (dalam Gunarti, 2010:1.35) menyatakan bahwa bahasa adalah alat penghubung atau komunikasi antar anggota masyarakat yang terdiri dari individu-individu yang menyatakan pikiran, perasaan dan keinginannya.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomer 137 Tahun 2014 tentang Standart Nasional PAUD tertuang standart tingkat pencapaian perkembangan anak dalam lingkup pengembangan bahasa adalah sebagai berikut : menerima bahasa, mengungkapkan bahasa dan keaksaraan. Salah satunya pada lingkup pengembangan keaksaraan ada tingkat pencapaian perkenbangan anak yang terdiri dari : mengenal simbol-simbol, mengenal suara-suara hewan/benda yang ada di sekitarnya, membuat coretan yang bermakna dan meniru (menuliskan dan mengucapkan) huruf a-z. Pera orangtua dan lingkungan sekitar sangatlah penting untuk perkembangan bahasa pada anak usia dini.
Anak usia dini sangat suka bermain dan sangat suka dengan segala permainan. bermain bukan hanya memiliki manfaat agar anak senang dan bahagia, tetapi dengan bermain anak bisa belajar mengenali lingkungan nya, belajar mengenali emosinya, belajar berinteraksi dengan banyak orang, serta mengembangkan imajinasinya.
Bermain adalah kegiatan yang dilakukan anak secara sukarela tanpa adanya paksaan dan tidak merasa terpaksa dan bersungguh-sungguh tetapi, mereka mendapatkan rasa senang dari permainan yang dilakukan. di dalam kegiatan bermain guru dan orang tua bisa menyelipkan waktu untuk belajar. agar anak juga lebih mudah menangkap pelajaran yang disampaikan serta mendapatkan rasa senang dari aktivitas bermain yang dilakukan.
Oleh karena itu konsep yang diberikan guru kepada anak harus dengan cara belajar sambil bermain karena anak akan merasakan kebebasan, sesuai kemauan dan kecepatannya sendiri. salah satu permainan untuk mengena huruf vocal yaitu media tutup botol.
Banyak faktor yang menyebabkan perkembangan Bahasa khususnya mengenal huruf vokal belum mencapai tingkat perkembangan. Hal ini disebabkan kegiatan dalam pengenalan huruf vocal hanya melalui kegiatan menebali huruf, meniru suara guru yang mengucapkan huruf, poster yang di tempel pada papan tulis serta menyebutkan huruf vokal melalui bernyanyi sehingga anak menjadi tidak tertarik dengan kegiatan tersebut karena di rasa membosankan, padahal banyak hal yang bisa dilakukan diantaranya dengan membuat media sederhana atau alat peraga sederhana dengan menggunakan barang -- barang yang tidak terpakai seperti tutup botol bekas dan lain-lain.
Media tutup botol merupakan salah satu media yang digunakan dalam permainan huruf yang dapat merangsang perkembangan kemampuan anak dalam mengenal huruf vokal. Dengan menggunakan media huruf vokal anak akan merasa senang dan tanpa terpaksa dalam mengenal huruf vokal yang diajarkan oleh pendidik, sehingga tanpa disadari anak telah memperkaya kemampuan dalam mengenal huruf vokal.
Seperti media tutup botol yang bahannya sangat mudah di dapatkan dan mudah dalam pembuatannya. Alat dan bahan antara lain botol bekas, tutup botol bekas, kertas emas, kardus bekas, gunting, spidol, dan lem tembak atau lem bakar
Cara pembuatan :
- Potong setengah bagian botol untuk dipakai memasangkan tutup botol
- Tempel ujung botol pada kardus bekas yang sudah dibungkus dengan kertas emas dan sudah diberi macam-macam huruf vokal menggunakan lem tembak atau lem bakar.
- Tulis huruf vokal menggunakan spidol pada tutup botol
- Buatlah macam-macam huruf konsonan pada tutup botol yang lain guna untuk menyembunyikan kumpulan huruf vokal
Cara penggunaan :
- Pendidik menjelaskan tentang media permainan tutup botol yang akan digunakan.
- Pendidik mengambil dan memperkenalkan satu persatu macam-macam huruf vokal pada anak
- Letakkan tutup botol yang tertempel huruf vokal pada sebuah wadah
- Acak terlebih dahulu tutup botol yang tertempel huruf vokal bersama semua huruf konconan yang sudah dipersiapkan oleh guru
- Guru mengarahkan anak untuk mencari huruf vokal pada tutup botol
- Anak memasangkan tutup botol yang sudah tertempel huruf vokal.
Tujuan pembuatan media ini adalah agar kegiatan mengenal huruf vokal pada anak usia dini lebih bermakna dengan belajar sambil bermain.
Demikian penulisan artikel ini semoga bermanfaat bagi kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H