Mohon tunggu...
DwiPutriP
DwiPutriP Mohon Tunggu... Lainnya - health analyst student

welcome!!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Asyiknya Jurusan Analis Kesehatan

23 November 2020   21:47 Diperbarui: 23 November 2020   22:20 1836
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Hai buat semua orang yang membaca ini! Pandemi masih belum selesai nih, aku harap semua orang tetap belajar atau bekerja di rumah aja ya kalau memang tidak ada hal-hal yang mendesak lalu harus meninggalkan rumah. Kali ini aku akan bercerita sedikit tentang bagaimana aku ketika akhirnya menjadi mahasiswa baru. 

Dulunya, aku adalah pejuang SBMPTN yang gagal. Kecewa, gagal, marah, dan sedih bercampur menjadi satu saat itu apalagi ketika aku mengingat cara belajarku yang mati-matian. 

Aku masih ingat ketika aku menangis 2 hari berturut-turut hari itu, ya aku memang sangat cengeng. Kurasa itu adalah hari terburuk ketika aku hidup selama sembilan belas tahun ini. Namun, perjuanganku tidak berhenti disitu saja. 

Akupun juga mencoba jalur mandiri tetapi tetap saja gagal. Tentu saja aku menangis lagi, tapi kali ini hanya sehari saja. Untungnya, aku diterima di kampusku yang sekarang, aku merasa beruntung.

 Aku juga merasa bersyukur, disaat beberapa temanku ada yang tidak kuliah tahun ini tetapi aku bisa merasakan kuliah. Dimanapun aku mencari ilmu baik PTN maupun PTS aku tidak masalah, yang menjadi poin pentingnya adalah aku bisa melanjutkan pendidikanku ke jenjang yang lebih tinggi dan lolos pada jurusan yang aku mimpikan.

Semenjak aku kelas 12 SMA, aku sudah menentukan bahwa aku ingin masuk di jurusan kesehatan dan ya, pilihanku jatuh pada prodi analis kesehatan. Mungkin memang terkesan agak terlambat gara-gara baru saja menentukan jurusan saat kelas 12 SMA di saat teman-temanku sudah menjatuhkan pilihannya saat kelas 11 bahkan ada yang mulai kelas 10. Tetapi kembali lagi pada diriku yang santai ini tapi serius saat menentukan sesuatu. Ketika aku mengejar sesuatu, aku akan fokus dan akan mengerahkan semua keambisiusan yang aku miliki serta tentu saja dengan keyakinan yang kuat. 

Awalnya aku tahu prodi ini dari ayahku, ayahku yang mengenalkannya ketika aku mulai bingung memilih jurusan. Jujur, aku tidak pernah tahu prodi ini sebelumnya sehingga membuatku penasaran dan mencari tahunya. Dengan hati yang mantap dengan segala pertimbangan yang saat itu terpikirkan adalah jika aku diterima aku harus sungguh-sungguh dalam menjalaninya meskipun tidak gampang, bukan hanya untuk sebentar tetapi untuk empat tahun ke depan.

Lalu mengapa aku tertarik pada jurusan ini? Ya karena masih banyak orang yang tidak mengetahui prodi ini sehingga aku tertarik dan ingin mencoba mendalaminya. 

Aku memang menyukai sesuatu yang baru dan berbeda dari yang lainnya. Bagi yang belum tahu apa itu prodi analis kesehatan, aku akan mencoba memberi tahunya. 

Analis kesehatan adalah tenaga kesehatan yang umumnya bekerja pada tempat fasilitas kesehatan yang memiliki keterampilan pada bidang laboratorium kesehatan. Keterampilan yang dimiliki oleh seorang analis kesehatan yaitu melakukan layanan pemeriksaan, pengujian, pengukuran, penetapan bahan baik dari manusia maupun dari yang bukan manusia. Untuk peluang kerja seorang analis kesehatan dapat ditempatkan di laboratorium rumah sakit, laboratorium klinik, laboratorium forensik, BPOM, BTKL, BBLK, LIPI, dan perusahaan-perusahaan serta juga bisa bekerja menjadi dosen. Selain itu, seorang lulusan analis kesehatan dapat membuka praktik sendiri berupa laboratorium klinik. 

Alasan lain saya memilih prodi analis kesehatan yaitu minimnya tenaga analis kesehatan di Indonesia padahal perkembangan IPTEK semakin meningkat dan jumlah laboratorium kesehatan semakin banyak, sehingga peluang kerjanya sangat besar. Itu saja yang dapat saya sampaikan kali ini, sekian.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun