Suara ketikan yang terdengar dari komputer milik Muhammad Fauzan Aztera yang akrab disapa Fauzan ini menjadi teman bagi dirinya di dalam kamar yang sepi. Berkisah tentang anak mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Jurusan Desain Komunikasi Visual yang memiliki ketertarikan untuk belajar coding hingga mampu untuk menciptakan sebuah kecerdasan buatan.
Apakah kamu tahu bahwa terdapat kecerdasan buatan yang saat ini menjadi perbincangan banyak orang? kecerdasan buatan ini memiliki nama kerennya Artifical Intelligence (AI). Artifical Intelligence (AI) ini adalah simulasi dari kecerdasan manusia yang disimulasikan oleh teknologi. Saat ini juga banyak pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh manusia, namun sekarang teknologi Artifical Intelligence (AI) juga turut serta mengerjakannya. Sama seperti yang dilakukan oleh Fauzan, dirinya berhasil untuk menciptakan sebuah aplikasi Artifical Intelligence (AI) bersama timnya. Tidak bisa diragukan, karena teknologi yang telah diciptakan olehnya berhasil untuk menjadi tour guide di sebuah acara. Untuk bisa menjadi seperti saat ini tentu Fauzan memiliki banyak proses dan pembelajaran yang telah dilalui.
Pada mulanya, Fauzan tertarik untuk belajar coding saat dirinya duduk di kelas satu Sekolah Menengah Atas (SMA), dirinya adalah siswa jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Fauzan awalnya mengisi waktu luang dengan menonton youtube channel  Sandika Galih yang terdapat konten coding. Setelah menonton tersebut, Fauzan tertarik untuk belajar coding dan menyediakan waktunya untuk belajar coding dari channel Sandika Galih. Hingga hari demi hari, Fauzan semakin tertarik belajar coding dan dirinya memutuskan untuk mulai banyak menonton dari beberapa channel youtube creator lainnya. Dari hasil belajar coding selama sekolah, Fauzan berhasil membuat website organisasi sekolah yang beralamat mpksman11pku.com. Dirinya mengajukan ide website tersebut kepada pihak sekolahnya. Setelah mendapatkan persetujuan, Fauzan membuat website tersebut sebagai aspirasi siswa/i di sekolah dan publish segala informasi dan kegiatan yang ada.
Di perkuliahan semester 2 ini, Fauzan membuat teknologi bernama Rio AI bersama dengan 6 teman lainnya yang terbagi menjadi beberapa tugas, yaitu Concept Art, Character Design, UI UX Design, 3D Modelling & Animation, Coding. Teknologi ini tidak di publish secara public, karena hanya terdapat di dalam event tertentu. Rio AI ini diciptakan untuk menjadi tour guide di sebuah pameran acara Pengesahan Angkatan Baru Desain Komunikasi Visual Universitas Pendidikan Indonesia 2022 (PAB DKV UPI 2022).
Fauzan menjadi panitia pameran acara, lalu dirinya mengungkapkan dengan semangat bahwa dirinya berinisiatif untuk mengajukan AIÂ karena baru-baru ini perkembangan AIÂ sedang populer. Oleh sebab itu, Fauzan mengajak teman-temannya untuk bergabung menjadi tim dirinya. Selama satu bulan lamanya tim Fauzan menyiapkan agar Rio AIÂ ini dapat dipamerkan di acara tersebut.
Sesuai dengan Namanya, Rio merupakan karakter pada teknologi yang Fauzan ciptakan. Alasan diberi nama Rio karena masih berkaitan dengan pameran Angkatan (Samandya). Pada acara ini, memiliki tema planet yang terbagi menjadi 5 planet yaitu Planet Shiji, Planet Hulu, Planet Babeda, Planet Wae, Planet Wanin. Masing-masing planet memiliki karakteristik pulau yang berbeda-beda. Rio memiliki filosofi cerita sebagai makhluk yang memiliki tempat tinggal berada di Planet Babeda. Planet Babeda adalah tempat tinggal Rio yang merupakan planet tercanggih dari segi teknologi. Namun, sepertinya ya dikatakan bahwa planet ini memiliki karakteristik pulau yang berbeda. Planet Babeda memiliki karakteristik planet Pulau Sumatera, karena masih ada keberagaman yang terdapat di Pulau Sumatera. Kemudian muncul nama Rio karena berasal dari nama Provinsi Riau.
Acara Pengesahan Angkatan Baru Desain Komunikasi Visual Universitas Pendidikan Indonesia 2022 ini merupakan acara yang diselenggarakan oleh Angkatan 2022 untuk umum. Acara ini berlangsung pada 8 dan 9 Februari lalu berhasil menarik perhatian para tamu umum. Pada hari pertama acara ini mendapatkan kunjungan sejumlah 1,100 orang pengunjung yang datang untuk menyaksikan acara salah satunya adalah pameran dari Rio AI. Rio AIÂ pada saat hari acara menjadi objek pameran sekaligus menjadi tour giuide.
Saat ini Rio dapat melakukan aktivitas seperti manusia, karena bisa berinteraksi dengan manusia secara interaktif menggunkan Bahasa Inggris. Fauzan menggunakan Bahasa inggris karena Bahasa ini lah yang dapat digunakan tanpa harus mengeluarkan biaya. Rio juga dapat melakukan aktifitas lain seperti dance, ketika Rio mendeteksi kata-kata trigger "dance" secara otomatis program akan membaca dan megaktifkan animasi serta music dance.
Selama pembuatan Rio AI, pihak kampus tidak mengetahuinya jika mahasiswa dan mahasiswi mereka membuat Artifical Intelligence (AI). Fauzan hanya melakukan pengajuan kepada panitia lainnya, karena acara ini dilakukan oleh para Himpunan Mahasiwa (HIMA). Pihak Kampus Universitas Pendidikan IndonesiaÂ