Mohon tunggu...
Dwi Putri Inayah
Dwi Putri Inayah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Brawijaya

Mahasiswa dengan spesialisasi di bidang Teknik Industri. Senang mempelajari hal-hal baru dan berorientasi pada detail. Bercita-cita untuk bekerja di bidang project event dan pengembangan produk dalam industri teknologi dan FMCG. Memiliki kemampuan manajemen proyek, kolaboratif, dan analitis yang kuat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemberdayaan Perempuan di Desa Ketompen oleh Mahasiswa MMD UB 2024: Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Metode ROSE

8 Agustus 2024   09:40 Diperbarui: 8 Agustus 2024   09:46 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Farhah Rodhiyyah, 2024 (Dokumen Pribadi)


Di balik kemajuan pesat segala aspek kehidupan saat ini, nampaknya kanker masih menjadi salah satu penyakit yang menghantui perempuan Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan data Globocan oleh WHO 2024, dimana jumlah kasus baru penyakit kanker di seluruh Indonesia berada pada angka 220.266 per februari. Di samping itu, angka kematian peremuan indonesia akibat kanker adalah 114.248. Jumlah masif keduanya didominasi oleh kaker organ reproduksi, dimana kanker payudara, kanker serviks dan kanker ovarium secara beruntun menempati posisi tertinggi. 

Demi menekan angka tersebut, Mahasiswa Membangun Desa Universitas Brawijaya (MMD-UB) Kelompok 47 berkolaborasi dengan Tenaga Kesehatan Ponkes Desa Ketompen. Keduanya berintegrasi memberikan penyuluhan mulai dari skala terkecil masyarakat di desa pengabdian, Desa Ketompen, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo. Penyuluhan yang bertempat di Rumah Posyandu Dusun Kentrung ini bertajuk “Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Metode ROSE (Reproductive Organ Self Examination)”. Program ini dirancang secara khusus agar masyarakat setempat dapat mendeteksi gejala awal kanker serviks secara mandiri. Program yang berjalan di bawah tanggung jawab Farhah Rodhiyyah bersama Bu Sfa ini terlaksana pada hari kamis, tanggal 18 Juli 2024 pukul 09.30 - 11.00 WIB. 

Hadirin sebanyak 16 orang yang terdiri dari ibu-ibu setempat serta kader posyandu balita diberi form pretest sebelum materi diipaparkaan. Hal ini ditujukan agar pengetahuan hadirin sebelum pemberian materi dapat diukur. Pamflet infografis menarik diberikan kepada hadirin demi menunjang keberhasilan penyampaian mmateri. Disamping pembahasan yang mudah dimengerti, pemberian pamflet juga dinilai efektif, dibuktikan dengan hasil post test peserta yang menunjukkan peningkatan pengetahuan. 

“Dengan adanya penyuluhan deteksi dini kanker serviks dengan metode ROSE, di harapkan ibu-ibu diharapkan akan mampu meningkatkan cakupan deteksi dini kanker serviks dan penurunan angka terjadinya kanker serviks” tutur Ibu Sufa sebagai salah satu penutur materi penyuluhan ini. berharap dengan adanya program ini, MMD-UB Kelompok 47 telah memberikan kontribusi optimal kepada masyarakat Desa Ketompen sebagai satu langkah sederhana menuju Indonesia yang lebih sehat. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun