4. Mengurangi Beban Transportasi: Siswa tidak perlu melakukan perjalanan jauh untuk mencari pendidikan yang lebih baik jika sistem zonasi diterapkan. Ini akan mengurangi beban transportasi fisik dan biaya yang harus ditanggung oleh siswa dan orang tua.
5. Memperkuat Komunitas Lokal: Sistem zonasi dapat memperkuat ikatan antara sekolah dan komunitas lokal. Ini bisa berdampak positif pada partisipasi orang tua dalam pendidikan dan pengembangan lingkungan belajar yang lebih inklusif.
Tantangan dan Pertimbangan
Namun, ada beberapa tantangan dan pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam penerapan sistem zonasi:
1. Kualitas Pendidikan: Penerapan sistem zonasi tidak boleh mengorbankan kualitas pendidikan. Penting untuk memastikan bahwa sekolah di semua wilayah memiliki fasilitas dan tenaga pendidik yang memadai untuk memberikan pendidikan yang berkualitas.
2. Mobilitas Siswa: Ada kemungkinan bahwa siswa yang tinggal di daerah dengan sekolah yang kurang berkualitas mungkin mencari cara untuk masuk ke sekolah di wilayah dengan fasilitas lebih baik. Ini dapat menimbulkan masalah jika kuota terbatas dan sistem pengawasan tidak cukup ketat.
3. Pengawasan dan Transparansi: Diperlukan pengawasan dan transparansi yang ketat dalam proses penerapan sistem zonasi untuk mencegah praktik korupsi atau penyalahgunaan kuota.
4. Penanganan Situasi Khusus: Sistem zonasi mungkin tidak mempertimbangkan situasi khusus seperti anak yang pindah tempat tinggal baru atau memiliki kebutuhan khusus. Penting untuk memiliki mekanisme pengecualian atau penyesuaian dalam hal-hal seperti ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H