Mohon tunggu...
Dwi Purnawan
Dwi Purnawan Mohon Tunggu... Jurnalis - Saya adalah seorang pegiat literasi digital dan jurnalis di salah satu media online lokal di Jawa Timur

Lifetime learner | be a super dad | online jurno

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Resensi Film 5cm : Berpadunya Mimpi dan Cinta di Puncak Mahameru

20 Desember 2012   15:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:18 6915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Bagi saya, film – film yang berkisah berawal dari novel itu mesti bagus, walau ya sebenarnya beberapa dari film – film yang diambil dari novel tersebut tidak mampu menandingi keindahan dan kedalaman ceritanya yang di novel. Selama saya membaca novel2 di Indonesia yang kemudian di filmkan, hamper semuanya bagus, tapi lebih bagus novelnya, sepakat gak?

Novel2 yang pernah saya baca dan kemudian di filmkan antara lain Ayat2 cinta, KCB1 dan 2, Dalam Mihrab Cinta Perahu Kertas, Hafalan shalat Delisa (dikit), dan yang terakhir adalah 5cm. dan Alhamdulillah semua filmnya sudah saya lihat. Nah, saya tentu ingin sedikit berbagi sedikit synopsis film2 yang diadaptasi dari novel tersebut, dan untuk artikel kali ini adalah film yang baru saja dirilis di tanggal cantik 12.12.12. yes right, 5 cm.

5cm ini adalah novel yang dibuat oleh Donny Dirgantoro, yang terinspirasi dari kisah nyata beliau, dan dalam menceritakannya di novel, beliau cukup runtut dan bahasanya mengalir, enak untuk di baca. Pun demikian ketika di filmkan, kita serasa menyaksikan 5 anak muda dalam novel itu dalam kenyataan.

Nah, ceritanya, seperti yang dituliskan di novel dan kemudian difilmkan, bagus. 5 anak muda dengan segala keunikan karakter mereka, menjadi satu, dan mencoba mewujudkan mimpinya di puncak gunung tertinggi di Jawa. Genta, Arial, Zafran, Riani dan Ian adalah lima remaja yang telah menjalin persahabatan belasan tahun lamanya. Suatu hari mereka berlima merasa ‘jenuh’ dengan persahabatan mereka dan akhirnya kelimanya memutuskan untuk berpisah, tidak saling berkomunikasi satu sama lain selama tiga bulan lamanya.

Selama tiga bulan berpisah penuh kerinduan, banyak yang terjadi dalam kehidupan mereka berlima, sesuatu yang mengubah diri mereka masing-masing untuk lebih baik dalam menjalani kehidupan.

Cerita tersebut antara lain si Zafran sang pujangga yang terus pedekate sama adeknya Arial, sid DInda, tapi pada akhirnya jenuh karena si Dinda dinilainya datar, berbeda dengan dirinya. Atau si Arial, si Rambo dengan nyali kecil, yang berkenalan sama cewek, dan cukup grogi, tapi akhirnya jadian juga. Atau juga kisah si Ian, mahasiswa tua yang sedang berjuang nyelesaiin TA-nya, dari disemprot sama dosen, tidak diterima di tempat penelitian, sampai akhirnya terjerembab di taman karena kegirangan merayakan jadwal sidangnya. Juga si Riani dan Genta yang Galau terkena sindrom cinta friendzone.

Nah, setelah tiga bulan berselang mereka berlimapun bertemu kembali dan merayakan pertemuan mereka dengan sebuah perjalanan penuh impian dantantangan. Sebuah perjalanan hati demi mengibarkan sang saka merah putih di puncak tertinggi Jawa pada tanggal 17 Agustus. Sebuah perjalanan penuh perjuangan yang membuat mereka semakin mencintai Indonesia. Dan di puncak semeru-lah, pada akhirnya cinta mereka menemukan tempatnya masing2.

Selain kisah cinta dan persahabatan, film ini sebenarnya ingin mengajak para penontonya untuk mencintai Indonesia yang sangat indah ini. Ya saya sangat bersyukur masih ada lagi film-film yang mengekspos keindahan Indonesia seperti ini.

Bagi saya, film bergenre drama ini masuk kategori layak dan bagus untuk ditonton. Tentu yang menjadi keunggulan adalah aktor2nya yang pas memerankan masing2 tokohnya. Pun demikian dengan ceritanya yang lucu dan dialognya pun menggambarkan anak muda sekarang ini.

Mari percaya pad setiap mimpi kita. Selamat menonton 5 cm

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun