Mohon tunggu...
Rohmatulloh DwiPurnama
Rohmatulloh DwiPurnama Mohon Tunggu... Guru - pemalas

Libur dari liburan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Strategi Pedagang Kaki Lima Muda dalam Menarik Minat Pembeli (Studi pada Pedagang Wedang Susu Jahe Mas Agus)

20 Desember 2020   16:08 Diperbarui: 20 Desember 2020   16:16 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pertama, tindakan rasional alat-tujuan. Tindakan ini ditentukan oleh bagaimana pengharapan perilaku objektif didalam lingkungan dan perilaku manusia lainnya, pengharapan-pengharapan itu dilakukan sebagai kondisi atau alat untuk pencapaian tujuan-tujuan dari aktor sendiri yang telah diperhitungkan secara logis dan rasional. 

Dari hasil observasi diatas, penulis menmukan bahwa ada upaya spesifik yang dilakukan oleh Agus sebagai  PKL agar bisa menarik minat pembeli wedang susu jahenya. Tindakannya berupa memasifkan promosi dimedia sosial, menyediakan fasilitas Cash On Deliveri (COD) atau pesan antar, menyediakan tempat duduk layaknya PKL pada umumnya menggunakan bangku dan meja (cocok untuk kaum muda nongkrong), serta menyediakan WiFI gratis. 

Tindakan ini dilakukan karena sang aktor memahami apa yang diinginkan dan diharapkan konsumen. Secara rasional hal ini telah diperhitungkan untung-ruginya terhadap keberlangsungan usaha wedang susu jahe dengan pelayanan berkualitas yang diharapkan konsumen.

Kedua, tindakan rasionalitas-nilai. Tindakan ini ditentukan oleh kepercayaan yang sadar akan nilai atau sesuatu yang berharga terlepas dari prospek-prospek keberhasilan tindakannya. Pedagang ini meyakini bahwa upaya yang dilakukan dalam kaitannya dengan upaya menarik minat pembeli ini juga didasarkan pada sesuatu yang berharga yang bisa pedagang dapatkan dari konsumen. 

Kemudian apa "sesuatu yang berharga" tersebut, adalah bentuk kepercayaan konsumen terhadap pelayanan berkualitas dari pedagang wedang susu jahe ini. Seperti fasilitas COD atau pesan antar, pedagang ini sebenarnya ingin menyampaikan bahwa dia ada untuk melayani kebutuhan konsumen yang tidak mampu menjangkau warung wedang susu jahe mas Agus.

Kemudian fasilitas bangku dan meja, pedagang ingin tempat ini bukan hanya menjadai sarana transaksi niaga saja tetapi lebih pada sarana sosial bagi masyarakat dalam menjalin hubungan sosial antar konsumen. Nilai-nilai seperti ini yang bisa pedagang jual untuk kaitannya dengan upaya menarik minat pembeli.

Ketiga, tindakan afektual. Tindakan ini ditentukan oleh keadaan emosional sang aktor. Berbanding terbalik dengan tindakan rasional, tindakan afektual cenderung pada penggunaan perasaan seperti simpati, empati, senang, sedih, dan lain sebagainnya. Ketika muncul rasa senang dan kepuasan dari pembeli terhadap kinerja dari pedagang, maka secara spontan rasa senang juga akan muncul dalam diri pedagang. Hal ini tentu akan memberikan energi positif bagi Agus sebagai pedagang wedang susu jahe untuk terus mempertahankan kinerja positif yang selama ini telah ia lakukan.

Keempat, tindakan tradisional. Tindakan ini ditentukan oleh cara-cara berperilaku sang aktor yang biasa dan lazim. Apa yang diupayakan Agus dalam menarik minat pembeli ini memberikan dampak positif terhadap keberlangsungan usaha wedang susu jahe ini.

Dengan dampak positif yang terbentuk ini, upaya-upaya seperti memasifkan promo dimedia sosial, fasilitas COD atau pesan antar, tempat nongkrong anak muda, dan fasilitas WiFi gratis terus ia lakukan secara konsisten. Karena jika tidak dilakukan secara konsisten maka bisa jadi sedikit demi sedikit konsumen akan kehilangan bentuk pelayanan yang berkualita yang mengakibatkan rendahnya minat beli konsumen sehingga pendapatan akan terus menurun.

Dengan empat tipe tindakan tersebut membantu kita memahami bagaimana tindakan yang dilakukan oleh pedagang wedang susu jahe ini dalam memahami pengharapan-pengharapan dari konsumen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun