Sebelum kita bahas temen-temen sudah tau belum bisnis startup itu apa? Mungkin ada beberapa dari kalian yang menganggap bahwa bisnis startup adalah bisnis digital atau perusahaan yang bergerak dalam bidang teknologi. Untuk  kalian yang beranggapan seperti itu tidak salah juga. Namun apa arti dari bisnis startup sebenarnya?
Dalam beberapa tahun belakangan ini startup sedang ramai diperbincangkan di Negeri kita tercinta ini. Apalagi semakin melejit dengan adanya drama Korea berjudul Startup yang berhasil mencuri perhatian banyak pencinta drama. Saya pun menulis artikel ini karena terinspirasi dari drama tersebut. Kisahnya sungguh inspiratif, dari mulai membangun bisnis hingga perluasan skala bisnis.
Istilah startup sudah banyak disebut dan menjadi perhatian banyak orang. Akan tetapi tidak semua paham pengertiannya, ditambah lagi ada istilah lain dalam startup yaitu unicorn dan decacorn. Marilah saatnya kita bahas bisnis startup mulai dari pengertian hingga tips memulainya.
Pengertian
Banyak yang menjelaskan arti startup dalam definisi yang berbeda-beda. Terutama dari cara mengkategorikan mana yang masih dianggap startup dan mana yang bukan. Tidak sedikit juga yang menghubungkan startup dengan sisi teknologi. Startup secara literal adalah rintisan. Sehingga arti dari startup adalah istilah suatu perusahaan rintisan yang baru didirikan dan tengah berada pada fase pengembangan.
Perusahaan yang di golongkan startup biasanya berusia tidak lebih dari 3 tahun, kemudian jumlah pegawainya tidak lebih dari 20 orang. Ciri lainnya adalah pendapatan yang kurang dari Rp 1,35 miliar per tahun dan masih dalam tahap pengembangan.
Produk yang perusahaan startup tawarkan biasanya berupa aplikasi digital dan beroperasi melalui website. Pendiri startup memiliki tujuan untuk mempermudah masyarakat atau penggunanya melalui teknologi internet. Kebanyakan perusahaan startup bergerak di bidang teknologi, maka dari itu banyak yang menganggap bisnis startup adalah bisnis teknologi.
Ada juga perusahaan rintisan yang disebut startup unicorn. Pengetian startup unicorn adalah sebuah gelar untuk perusahaan startup yang berhasil memiliki nilai valuasi lebih dari US$ 1 miliar hingga US$ 10 miliar. Perusahaan di Indonesia yang sudah berstatus startup unicorn adalah Go-Jek, Tokopedia, BukaLapak, dan Traveloka. Fase valuasi selanjutnya dalam bisnis startup disebut dengan decacorn. Decacorn diartikan jika perusahaan startup telah mendapat pembiayaan diatas US$ 10 miliar.
Tips Memulai Bisnis Startup
1. Membuat Ide Bisnis
Ide bisnis adalah pondasi utama dalam membangun perusahaan startup. Dari ide bisnis dapat diketahui bagaimana bisnis akan berjalan kedepanjya. Hal sederhana dan simple ini yang sering dilupakan ketika memulai sebuah bisnis. Ide bisnis bisa ditemukan kapan saja dan dimana saja, namun yang menjadi kendalanya adalah proses ketika menjalankan ide tersebut. Dengan begitu hal yang harus dilakukan agar dapat menyimpulkan ide tersebut layak atau tidak, mulai dari mencari permasalahan, mencari siapa yang paling terdampak masalah, kemudian menyampaikan ide tersebut sebagai solusi penyelesaiannya.
2. Menyusun Rencana Bisnis
Setelah menentukan ide, kini saatnya untuk menuangkan tujuan dalam sebuah rencana bisnis yang terdiri dari beberapa tahap. Berusahalah mengerjakan daftar rencana sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Simplenya untuk membuat rencana bisnis hanyalah sebuah konsep yang sederhana dan coba untuk memikirkan hal-hal apa saja yang dibutuhkan. Strategi yang sederhana dan dilakukan dengan target pasar yang tepat hasilnya akan memuaskan.
3. Melakukan Riset dan Berwawasan
Adapun yang harus dilakukan pendiri startup yaitu melakukan riset sebelum mengambil keputusan. Memiliki bukti pendukung keputusan itu penting, tidak diperkenankan hanya  mengandalkan insting atau opini pribadi. Pendiri startup juga harus mempelajari bagaimana bisnis ini dapat bekerja.
4. Mencari Investor yang Dapat Menguntungkan Bisnis
Tips dalam mencari investor adalah dengan menyesuaikan visi, model bisnis, dan produk kita. Karena jika ada perbedaan visi dengan investor, startup tidak akan bisa berkembang. Banyak investor yang hanya memanfaatkan nilai bisnis startup dan merugikan bisnis. Namun jika bisnis startup sudah memiliki nilai yang baik, maka dengan sendirinya investor akan datang.
5. Miliki Mentor dan Pikiran Terbuka
Dalam mendirikan bisnis startup, mentor sangat diperlukan untuk mengenal ekosistem dan juga cara kerja pada bidang bisnis yang dijalankan. Pendiri startup gagal karena sering kali mengabaikan masukan dan tetap dengan idealisme yang dibangun. Jika ingin berhasil, pendiri startup harus memiliki mentalitas kuat dan siap menerima kritikan. Jangan sampai rasa minder dan harga diri tinggi membuat bisnis sulit untuk berkembang.
6. Percaya Diri dan Konsisten
Percaya diri adalah hal utama yang harus dimiliki para pelaku startup. Tahap awal untuk membuktikannya adalah dengan mengikuti kompetisi startup. Dengan mengikuti kompetisi startup, para pelaku bisnis bisa mendapat lingkungan baru, partner sampai calon investor.
Pelaku startup dituntut untuk terus menjadi kreatif dan memiliki strategi-strategi baru atau memperbaiki strategi yang ada. Perlunya konsisten dalam diri sehingga membuat pelanggan mudah mengenali bisnis kita.
7. Memperluas Skala Bisnis
Jika dalam jangka waktu 6 bulan sudah terlihat perkembangan yang baik, maka pelaku startup perlu memperluas skala bisnisnya. Lakukan perkambangan bisnis tahap demi tahap untuk menghindari resiko kerugian yang terlalu besar dan startup tetap stabil sekalipun mengalami perubahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H