Pada Tanggal 9 Januari 2024, 10 mahasiswa Universitas Airlangga dengan berbagai interdisiplin ilmu diutus untuk melaksanakan Belajar Bersama Komunitas (BBK) 3 di Desa Glagah, Banyuwangi. Dengan membawa bekal rancangan kegiatan dengan empat bidang garap; kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan ekonomi, kami berharap dapat memberikan dampak positif yang dapat membuka pintu perubahan baik untuk kesejahteraan masyarakat Desa Glagah.
Banyuwangi merupakan kabupaten yang terkenal memiliki tanah subur dengan potensi sumber daya alam yang melimpah. Potensi ini dapat menjadi salah satu katalisator dalam pengembangan industri lokal. Adapun tiga dusun utama di desa Glagah yakni yakni dusun Krajan, dusun Jambean, dusun Dukuh/Kampung Baru. Dusun Dukuh, Desa Glagah menjadi salah satu daerah dengan komoditas yang cukup banyak. Mayoritas masyarakat dusun Dukuh yang merupakan seorang petani. Sayangnya pemanfaatan potensi sumber daya alam masih sangat bisa dimaksimalkan menjadi produk olahan bernilai tinggi. Hal ini didukung dengan sebagian besar masyarakat belum sepenuhnya menyadari value dari pembuatan kelapa menjadi VCO. Melalui observasi yang telah dilakukan dapat diketahui ekonomi desa Glagah masih bergantung pada sektor tradisional. Melihat potensi alam yang ada, kami memperkenalkan Virgin Coconut Oil (VCO) untuk menjadi salah satu peluang usaha dalam meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat sekitar.
Apa itu Virgin Coconut Oil (VCO)?
Pengenalan pemanfaatan Virgin Coconut Oil (VCO) tidak hanya dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat, namun juga mengembangkan ekonomi melalui pemanfaatan sumber daya alam sekitar. Dengan memberikan edukasi mengenai produksi VCOÂ dan pemasaran secara digital dapat menjadi pilar dalam pengembangan ekonomi lokal. Selain itu, kegiatan ini dapat memberikan penghasilan tambahan bagi masyarakat desa Dukuh. Inisiatif ini tidak hanya memberikan kontribusi positif dalam segi pendidikan, namun juga memperkuat ekonomi di tingkat desa Dukuh. Kegiatan ini sejalan dengan prinsip pembangunan yang berkelanjutan yakni tidak hanya memperhatikan peningkatan ekonomi, tetapi juga aspek sosial dan lingkungan sekitar.
Buah dari kegiatan pembelajaran produksi VCO ini mendukung berbagai Sustainable Development Goals (SDGs). Dengan menciptakan peluang kerja dan memberdayakan ekonomi lokal (SDGs 1), kegiatan ini dapat mengurangi kemiskinan. Manfaat kesehatan VCO juga berkontribusi pada SDGs 3, sementara penciptaan lapangan kerja mendukung SDGs 8. Proses produksi yang ramah lingkungan juga sesuai dengan prinsip Responsible Consumption and Production (SDGs 12). Dengan demikian, pelatihan VCO menjadi sarana untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan secara komprehensif.Â
Pelaksanaan program kerja VCO craft dilakukan secara berkelanjutan dengan melakukan pendampingan secara intensif kepada masyarakat dusun Dukuh. Proses pendampingan produksi VCO dilakukan mulai dari pemilihan kelapa, proses pembuatan santan hingga penyaringan minyak yang siap dikonsumsi. Seluruh proses produksi menggunakan kelapa yang ada di lingkungan sekitar. Dengan monitoring berkala yang kami lakukan akhirnya produksi VCO berhasil menghasilkan output yang memuaskan. Minyak yang dihasilkan berwarna jernih dengan wangi kelapa yang khas serta rasa yang tawar. Ciri ini membuktikan teknik produksi yang dilakukan sudah benar.
Keberhasilan kegiatan ini juga tidak lepas dari dukungan penuh yang diberikan oleh pihak desa dan bantuan dari karang taruna desa setempat, yang memberikan aksesibilitas mobilisasi kepada kami untuk melakukan bimbingan kepada masyarakat. Keberhasilan percobaan produksi VCOÂ yang intensif ini diharapkan memberikan inovasi dan ilmu baru tidak hanya untuk warga dusun Dukuh tapi juga dua dusun lainnya yang ada di Desa Glagah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI