Mohon tunggu...
Dwi Prasetyanto
Dwi Prasetyanto Mohon Tunggu... Guru -

Orang biasa yang hanya bisa dan sedang berupaya mengubah diri dan dunianya sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perjalanan Akhir dan Awal (1)

6 Januari 2016   11:02 Diperbarui: 6 Januari 2016   13:12 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Di penghujung 2015 dan awal 2016, saya mengakhiri sekaligus mengawalinya dengan melakukan “solo touring” Bogor – Yogyakarta – Bogor bersama Beatsy (sepeda motor matic 2011). Ini adalah perjalanan ketiga saya dengan mengendarai sepeda motor. Saya senang merasakan pengalaman “kesendirian” selama perjalanan itu, meski tidak benar-benar sendiri juga, karena sepanjang perjalanan harus bertemu orang lain juga. Setidaknya saya bercakap-cakap sekedarnya dengan petugas SPBU dan pemilik warung makan kan :)

Bagi saya, pengalaman sendiri itu menyenangkan karena saya bisa bercakap-cakap dengan diri sendiri. Bicara sendiri, tanya sendiri, jawab sendiri, berdebat sendiri. Mengeluh, menyemangati diri, kagum, kesal. Semua serba sendiri. Asosial-kah saya?? Tidak juga sih, karena sepanjang perjalanan, saya masih sempat update status di jejaring sosial atau memberi kabar pada istri dan anak di rumah.

Perjalanan dimulai tanggal 25 Desember 2015 tepat pukul 02.00 WIB. Saya memilih melalui jalur selatan Jawa karena sudah cukup hapal jalur itu. (Mungkin perjalanan selanjutnya saya akan coba lewat pantura) Dari rumah di Citayam, saya melajukan Beatsy melalui jalan raya Bojong Gede lalu belok ke Tegar Beriman, Cibinong. Di sini, saya terhalang dengan kegiatan balap liar yang dilakukan kebanyakan ABG yang tidak jelas itu. Padahal tak jauh dari jalan itu ada kantor Polres dan tenda pos pengamanan. Aneh.

Perjalanan saya lanjutkan lewat jalan Karadenan untuk menuju kota Bogor. Waktu tempuh kurang lebih setengah jam saja, dengan kecepatan rata-rata 70 km/jam. O iya, sebagai catatan, Beatsy ini saya rawat dengan rutin di bengkel, jadi masih bisa mencapai 80-85 km/jam. Masuk ke kota Bogor, saya melalui jalan Pajajaran lalu terus ke arah Ciawi, Tajur, dan Simpang Gadog.

Saya melajukan Beatsy melalui jalan raya Puncak terus sampai di Bandung via Cianjur-Padalarang-Cimahi. Kira-kira pukul 06.00, saya tiba di kota Bandung (tepatnya di jalan Gunung Batu) dan beristirahat sebentar (sambil update status :). Selang beberapa menit, saya berjalan lagi via daerah Ujung Berung ke arah Cileunyi, lalu menyusur jalan Nagreg – Garut – Tasikmalaya via Malangbong.

Sekitar jam 11.00, saya tiba di SPBU Dayeuh apa gitu (dekat perbatasan Banjar-Wanareja). Saya memutuskan istirahat plus makan. Maklum, saya agak malas makan ketika di perjalanan, jadi saya hanya makan satu kali sepanjang jalan. Sisanya, saya hanya minum air dan makan satu batang coklat.

Setelah cukup meregangkan kaki, perjalanan diteruskan via Majenang – Wangon. Tiba di Karanganyar – Kebumen, saya menyempatkan melihat Novisiat MSC, tempat dulu saya dibina. Tak berlama-lama dengan kenangan, Beatsy saya arahkan ke Kutoarja dan menyusuri jalur selatan Purworejo. Menjelang pukul 17.00, saya tiba di Yogyakarta dan disambut kemacetan L

Akhirnya saya tiba di Hotel Paramitha sekitar pukul 19.30, setelah sempat menikmati sepiring sate ayam langganan di depan Pasar Demangan. Bersambung …

 

Jakarta, 06012016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun