[caption id="attachment_205827" align="alignnone" width="461" caption="indosiar.com"][/caption] Indosiar memang sangat identik dengan sinetron berbau hal - hal ajaib dan menyinggung SARA , seperti sinetron Angling Dharma diawal 2000-an yang menyinggung umat Hindu dimana diceritakan adanya umat Islam saat itu,padahal disejarah agama Islam belum masuk ke Indonesia,seakan tidak berkaca tahun ini Indosiar kembali mengulang hal yang sama sinetron Kisah Sembilan Wali dinilai sangat merendahkan umat Hindu,dan sinetron itupun dihentikan walau cuma dihentikan sekitar daerah Bali,entah Indosiar tidak memikirkan umat Islam juga banyak berada di Bali serta sebaliknya,FTV-FTV Indosiar juga sangat ajaib dimana cerita legenda digabungkan dengan masa kini,dimana diceritakan tokoh legenda hidup dimasa kini dengan membawa motor gede,mobil,membawa pistol serta tinggal dirumah masa kini,tapi mempunyai kekuatan klenik dan biasa menaiki Elang Raksasa,yang satu ini pernah diledek oleh penulis Raditya Dika,Sinetron Hareem yang tayang di Indosiar juga dihentikan KPI karena para pemeran memakai jilbab tapi berkarakter sangat jahat,sinetron ini diganti dengan judul Inayah dengan pemain yang sama.Anyway Saya sudah pernah menulis di Kompasiana terkait sinetron Tutur Tinular di Indosiar beberapa waktu lalu,,saya bukan penggemar sinetron Tutur Tinular versi terdahulu apalagi film dan siaran radionya,tapi rasanya tangan saya gatal ingin menulis hal - hal ajaib apa saja yang terjadi di Tutur Tinular. Keanehan Tutur Tinular sudah ada diawal penayangan ,dimana para tokoh berdialog dengan kata - kata gaul seperti :Elo,Gue,Cowok dll. serta sering mengucapakan kata kata kasar juga banyak diprotes tentang busana pemain pemain pria , dimana kita tahu masa kerajaan Hindu para pria bertelanjang dada,boro boro prajurit pakai pakaian lengap,rajanya aja ngak,mungkin biar pemain ngak masuk angin ya,kalau telanjang dada mulu kerokan dong semuanya [caption id="attachment_205833" align="alignnone" width="400" caption="busana pria tutur tinular versi pertama 1997 (bisnisramai.com)"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H