Mohon tunggu...
Deva Kayana
Deva Kayana Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

People will always find something to say, anyway..

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tentang "Tutur Tinular"

30 Januari 2012   06:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:17 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertamanya pasti banyak diantara kita senang kalau cerita indonesia semacam ini kembali mengudara di tv indonesia,setidaknya ada variasi lain selain sinetron yang suka tukar menukar anak,tukar menukar suami,tukar menukar surat rumah sakit yang marak di tv, tapi pertama tayang sinetron ini sudah mengundang keanehan dari segi busana dan aksesoris , para tokoh wanita dan laki laki menggenakan aksesoris yang berlebihan, masak rakyat biasa memakai mahkota atau sejenis tiara itu,duh bukannya dulu hanya di kerajaan yang memakai mahkota dan

13279033141026795077
13279033141026795077
aksesoris emas belakangan hanya beberapa tokoh yang memakai mahkota dikepalanya,pakaian tokoh wanita pun begitu tidak memakai kain tapi memakai semacam rok yang bermotif batik atau sebagainya,  tokoh utama wanita juga sempat memakai semacam kain gitu di kepalanya, wah jadi inget film india , pakaian para tokoh laki laki juga tak kalah mengagetkan di versi sebelumnya bertelanjang dada , tapi disini sudah memakai baju yang katanya baju jaman kerajaan berabad abad setelah kerajaan ini, mungkin biar pemainnya gak masuk angin kali ya  , kan shootingnya tiap hari (?) pengunaan bahasa diawal awal juga sangat mengagetkan , ada penggunaan bahasa seperti “elo,gue,cowok,ganteng” hmmm masak jaman dulu udah gaul beuddd sih orang orangnya belakangan kata kata seperti itu sudah tidak dipakai backsound dari sinetron ini juga , tadi backsoundnya kayak film film jepang gitu hm…. , juga tak ketinggalan musik musik dangdut khas ftv ftv genta itu , eh iya selain musik dangdut khas khas genta juga pernah muncul lo seperti elang raksasa (!) tokoh tokoh nya pun diambil dari berbagai cerita dunia pangeran bentar dari saur sepuh , juga pernah terdengar tokoh pahlawan bertopeng yang namanya sama seperti tokoh superhero di kartun sinchan
1327854454968606962
1327854454968606962
ada juga tokoh krisnha dan kanza dari india hmmm…. , pertamanya berpikir kalau tokoh krishna ini punya cerita sendiri dan gak berhubungan dengan tutur tinular dan menceritakan kisah lain TERNYATA tokoh krishna disini anak dari arya dwipangga , duh maksudnya apa ya …. belakangan juga muncul tokoh mak lampir sebagai tokoh jahat duh gimana mungkin mak lampir kan aslinya dari sumatera tokoh gerandong yang aslinya antek antek mak lamir tapi disini berteman dengan krishna , wajah mak lampir disini juga berbeda dari versi sebelumnya jika dulu berwarna hijau tapi disini
13278546511062086229
13278546511062086229
kulitnya putih mulus tapi belakangan wajah mulus mak lampir terdapat beberapa bekas luka , mungkin agar terlihat lebih seram , disini mak lapir sering bermain main bersama khanza dan boponya tong bajil , ada yang bilang mereka bermain ala ala film jumanji , pernah satu adegan mereka terdampar di hutan dan bertemu dengan menusia primitif penduduk hutan , mirip film apa gitu yah…. belakangan mak lampir dan kawan kawan sedang giat giatnya bermain sepak bola tapi disini bolanya terbuat dari pohon kelapa , hmm ternyata permainan sepakbola diciptakan mak lampir (?) ada juga tokoh raja menikah dengan buto ijo , masak 1 kerajaan gak ada yang tau dia buto ijo (?) , merekapun punya anak namanya bajang ala ala devil gitu deh warna merah dan punya tanduk , dan belum genap berumur 1 tahun dia udah suka sama cewek loh , hmm cerita di tutur tinular pun dibuat  multi plot, belak belok ala sinetron indonesia , mungkin karena ratingnya yang masih tinggi well , jika masih senang nonton tayangan ini anggap aja sebuah hiburan semata bukan sepenuhnya cerita sejarah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun