Mohon tunggu...
Dwi OktaRani
Dwi OktaRani Mohon Tunggu... Guru - Guru di TKIT Al-Azhar OKI

Suka menulis dan membuat konten terkait anak usia dini

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Media Kotak Angka Untuk Mengenalkan Lambang Bilangan Pada Anak Usia Dini

5 November 2022   14:21 Diperbarui: 17 November 2022   21:38 1157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak secara garis besar berarti sesuatu yang lebih kecil, seseorang yang belum dewasa, atau suatu objek yang "dibawahi" oleh objek lain. Usia dini merupakan masa keemasan (golden age) yang merupakan periode penting dalam masa perkembangan anak. Masa golden age adalah masa emas pada anak-anak di awal kehidupannya yaitu pada usia 0-5 tahun. 

Fase ini penting untuk diperhatikan oleh orang tua karena pada fase ini pertumbuhan anak berkembang begitu pesat. Penelitian mengatakan sekitar 50% kecerdasan orang dewasa mulai terbentuk di usia 4 tahun. Anak usia dini adalah sekelompok individu yang berada pada rentang usia antara 0-8 tahun  (menurut National Assosiation Education for Young Children)

Pendidikan anak usia dini, khususnya Taman Kanak-Kanak, memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan kepribadiannya, oleh karena itu pendidikan harus menawarkan berbagai kegiatan yang mengembangkan berbagai aspek perkembangan, meliputi aspek kognitif, bahasa, fisik motorik, sosial emosional, bahasa dan seni. 

Tak hanya mengembangkan semua aspek namun pendidik juga harus menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Karena biasanya anak mudah bosan dan lebih suka bermain. 

Belajar sambil bermain adalah salah satu strategi terbaik untuk menghindari hal ini. Anak-anak sering merasa betah bermain game yang menarik selama berjam-jam. Bermain bahkan dianggap sebagai landasan belajar. 

Kegiatan bermain dapat membantu anak mengembangkan keterampilan kognitif seperti kemampuan mengingat informasi, menghitung benda, memperkirakan jumlah, dan mengevaluasi. 

Kegiatan bermain melibatkan pengamatan, seperti memperhatikan bentuk, warna, dan ukuran. Sedangkan mendengar bunyi-bunyi, dan nada digunakan untuk melakukan kegiatan menyimak. Bahan dan alat yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan kognitif antara lain bisa memanfaatkan barang bekas dan disekitar kita seperti kotak sepatu bekas yang bisa disulap menjadi alat permainan yang menarik bagi anak.  

Koleksi pribadi
Koleksi pribadi

Menurut Adang Ismail, alat permainan edukatif adalah alat permainan yang dirancang secara khusus untuk pendidikan yang ditujukan membantu perkembangan anak. APE (Alat Permainan Edukasi) adalah permainan yang dirancang khusus untuk tujuan pendidikan dan memiliki beberapa ciri, antara lain: 1) dapat digunakan dalam berbagai cara; 2) diperuntukan bagi anak usia prasekolah; dan 3) menjadikan anak aktif terlibat; 4) konstruktif; dan 5) sangat aman dalam hal diperhatikan. Mengenai alat permainan yang tidak pantas, mereka 1) berbahaya, 2) disetujui orang tua, dan 3) buatan sendiri. 3. Tidak cukup , 4. Terlalu rumit, 5. Tidak sesuai dengan usia kronologis anak, 5. Terlalu sederhana, dan 6. rapuh.

Berikut cara pembuatan kotak angka yang bisa kita buat sendiri dirumah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun