Sabtu, 27 Juli 2024, Aula Balai Desa Karangmalang, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, menjadi saksi inisiatif mahasiswa UNNES GIAT 9 dalam menghadapi problematika pengelolaan limbah rumah tangga. Problematika pengelolaan limbah rumah tangga menjadi salah satu isu yang banyak dibicarakan khususnya oleh komunitas ibu-ibu PKK di Desa Karangmalang yang menyadari bahwa pengelolaan limbah rumah tangga yang tidak baik dapat mengancam keberlangsungan hidup umat manusia. Salah satu limbah rumah tangga yang paling banyak dihasilkan dengan pengelolaan limbah tergolong minim, adalah limbah minyak jelantah.
Minyak jelantah menjadi salah satu komponen yang melekat dalam kehidupan masyarakat Indonesia yang menyukai pengolahan makanan dengan cara digoreng sehingga produksi minyak jelantah dapat dikategorikan melimpah dan pasti ada di setiap rumah tangga. Sayangnya, minyak jelantah ini menyimpan banyak dampak yang merugikan lingkungan maupun kesehatan.Â
Dikutip dari halodoc, penggunaan minyak jelantah secara berulang dapat memicu resiko kanker, obesitas, infeksi bakteri hingga penyakit degenerative seperti Parkinson dan Alzheimer. Selain itu, penanganan limbah minyak jelantah yang tidak tepat juga dapat berakibat fatal bagi lingkungan. Â Minyak jelantah yang dibuang ke saluran air dapat menyumbat saluran air akibat adanya pengendapan minyak jelantah yang disebabkan oleh proses pendinginan.Â
Minyak jelantah yang dibuang secara sembarangan di tanah juga dapat merusak kualitas tanah dan air yang berpengaruh pada tingkat kesuburan hingga kualitas air tanah. Selanjutnya, pembuangan minyak jelantah secara sembarangan di sungai maupun lautan juga dapat berdampak pada kerusakan pada ekosistem sungai maupun laut akibat lapisan minyak yang menghalangi sinar matahari masuk ke lapisan air sehingga kadar oksigen yang dibutuhkan oleh biota laut ataupun ekosistem sungai menjadi terganggu.
Menyadari kompleksitas dampak yang diakibatkan oleh pengelolaan minyak jelantah yang tidak tepat, membawa Tim UNNES GIAT 9 Desa Karangmalang untuk menggali lebih jauh tentang pengelolaan minyak jelantah yang aman bagi lingkungan sekitar.Â
Dengan mempertimbangkan berbagai dampak yang mungkin dapat terjadi akibat pengelolaan limbah minyak jelantah yang tidak tepat, Tim UNNES GIAT 9 Desa Karangmalang memutuskan untuk mengadakan pelatihan yang bertajuk "Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Lilin Aromaterapi Berbahan Dasar Limbah Minyak Jelantah" dengan sasaran kegiatannya adalah komunitas ibu-ibu PKK se-Karangmalang.Â
Tim UNNES GIAT 9 Desa Karangmalang meyakini bahwa ibu membawa peran penting dalam mengelola komunitas masyarakat yang sadar terhadap kelestarian lingkungan dan kesehatan keluarga. Dengan demikian, kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat menguatkan peran komunitas ibu-ibu PKK se-Karangmalang dalam upaya menciptakan keluarga dan komunitas masyarakat yang sejahtera.
Kegiatan ini diawali dengan "Sosialisasi Pengelolaan Limbah Minyak Jelantah" yang disampaikan oleh Cindy Cherlyta Sukma, mahasiswi Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang. Materi sosialisasi yang disampaikan meliputi materi terkait bahaya minyak jelantah bagi lingkungan dan kesehatan serta pengelolaan limbah minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi beserta manfaatnya.Â
Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk mengajak komunitas ibu-ibu PKK mengenal lebih jauh mengenai bahaya pengelolaan limbah minyak jelantah yang tidak tepat serta pengelolaan limbah minyak jelantah yang bernilai guna. Pada kesempatan ini, komunitas ibu-ibu PKK se-Karangmalang tampak antusias serta berpartisipasi aktif untuk menanggapi penyampaian  materi yang disajikan.