Sisalam, Wanasari, Brebes (04/08/2022) – Kegiatan KKN Reguler TIM II Universitas Diponegoro dilaksanakan selama 45 hari terhitung dari tanggal 5 Juli – 18 Agustus 2022 di Desa Sisalam, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes. Kegiatan ini mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Suistainable Development Goals (SDGs)”. Tim II KKN Reguler Undip berhasil melaksanakan program edukasi mengenai Good Handling Practices (Cara Penanganan Pasca Panen yang Baik) komoditi hortikultura kepada Kelompok Tani di Desa Sisalam, Kec. Wanasari, Kab. Brebes untuk mendukung program ketahanan pangan yang dilaksanakan pada 4 Agustus 2022 bertempat di rumah anggota Kelompok Tani Mitra Tani dan diikuti oleh 25 anggota Kelompok Tani Mitra Tani Desa Sisalam. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan petani agar dapat menekan kehilangan produk dan mempertahankan mutu produk hasil pertanian sebagai upaya mendukung ketahanan pangan serta dapat mewujudkan tercapainya pembangunan berkelanjutan poin 2 yang memiliki tujuan mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, memperbaiki nutrisi dan mempromosikan pertanian berkelanjutan.
Desa Sisalam merupakan salah satu wilayah di Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes yang sebagian besar masyarakatnya mempunyai mata pencaharian sebagai petani. Brebes merupakan daerah penghasil komoditas pertanian unggulan seperti bawang merah, cabai, padi, jagung, dan kedelai. Produksi bawang merah di Wanasari mencapai 903.968 Kwintal di tahun 2021, namun produktivitasnya hanya pada angka 9,8 Ton/Ha, lebih sedikit dibandingkan kecamatan-kecamatan lain di kabupaten Brebes. Begitu pula komoditas hortikultura lain seperti cabai merah dan cabai rawit. Permasalahan produktivitas hasil pertanian yang menurun dapat disebabkan karena kehilangan produk atau susut yang berlebihan karena terjadi kerusakan produk. Salah satu penyebabnya adalah penanganan pasca panen yang kurang baik.
Pemahaman tentang kealamiahan produk pascapanen serta pengaruh dari praktek penanganan pascapanen adalah penting untuk menentukan tindakan yang paling baik untuk menjaga kondisi optimum produk. Tidak ada resep yang tetap atau solusi untuk setiap produk. Faktor fisiologis, fisik, patologis dan ekonomis perlu dipertimbangkan. Petani di Desa Sisalam belum sepenuhnya mempunyai pengetahuan terkait fisiologi dan teknologi penanganan pasca panen yang baik disebabkan banyaknya petani konvensional. Perlu dilakukan edukasi terhadap masayarakat terkait Cara Penanganan Pasca Panen yang Baik (Good Handling Practices) khususnya untuk komoditi hortikultura sebagai upaya untuk menekan kehilangan produk hasil pertanian.
Program edukasi Good Handling Practices dimulai dengan survei dan koordinasi permasalahan pertanian bersama perangkat desa dan tokoh kelompok tani. Mahasiswa selanjutnya membuat media sosialisasi berupa pamflet. Program edukasi Good Handling Practices terlaksana dengan baik, anggota kelompok tani dan mahasiswa bekerjasama menyiapkan sarana dan prasarana. Mahasiswa menyampaikan materi pokok yang telah ditentukan dengan menggunakan metode yang merupakan gabungan metode ceramah dan diskusi. Banyak peserta antusias dengan menyampaikan beberapa pertanyaan pada saat pelaksanaan kegiatan sosialisasi tersebut. Masyarakat merespon dengan positif kegiatan sosialisasi tersebut dan berharap kegiatan ini bisa membantu memperoleh cara peningkatan kuantitas dan kualitas produk pasca panen sehingga dapat menyejahterakan pertanian di Desa Sisalam.
Penulis: Dwinur Chasanah/Teknologi Pangan/Fakultas Peternakan dan Pertanian Undip
Editor: Solikhin S.Si., M.Sc. (Dosen Pembimbing Lapangan)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H