Mohon tunggu...
Dwi Nurcahyo
Dwi Nurcahyo Mohon Tunggu... Buruh - Pekerja Swasta

Lebih memilih untuk berdiam diri menyaksikan tayangan sepakbola ketimbang berbicara dengan seekor kambing kolot

Selanjutnya

Tutup

Bola

Ketum PSSI, Ente Kadang-Kadang Ente

4 Oktober 2022   18:57 Diperbarui: 4 Oktober 2022   19:01 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketum PSSI, Moh. Iriawan/Iwan Bule. Foto/Antara

Menurut KBBI, pimpinan artinya orang yang memimpin dan memimpin (masih menurut KBBI) mempunyai arti sebagai orang yang mengepalai, memandu, mengetuai, membimbing dan melatih. Segala jenis kesalahan ataupun kecekelakaan yang terjadi di lapangan, sudah semestinya menjadi tanggung jawab sebagai pemimpin. Ikrar janji sudah dibuat. Segala konsekuensi yang terjadi selama ia memimpin, sudah pastinya menjadi tanggungan sang pemimpin. Akan tetapi, makin ke sana dan ke sini, segala pertanggungjawaban itu hanyalah kata kiasan yang tak pernah sekalipun diimplementasikan. 

Baru-baru ini, ketika ditanya oleh wartawan dari provinsi Jawa Timur, sebab perkara terjadinya Tragedi Kanjuruhan, Ketua PSSI, Iwan Bule sama sekali tidak menganggap kejadian itu akan berbahaya bagi posisi dirinya yang menududuki jabatan tertinggi di organisasi sepakbola Indonesia tersebut. Dirinya menanggapi dengan senyuman yang terbuka lebar seperti tidak pernah terjadi 120-an orang merenggut nyawa tatkala sedang menonton bola. Padahal, orang di belakang Sang Ketum dengan tampang yang serius, jelas menggambarkan betapa peliknya kasus ini terjadi.

Ketum PSSI, Iwan Bule. FOTO: Jemmi Irwadianto/Detik Jatim
Ketum PSSI, Iwan Bule. FOTO: Jemmi Irwadianto/Detik Jatim

Hanya cukup satu kalimat, "Ooo.. apa namanya, desakan ya, biar semua orang bisa bicara apa saja ya." Semua yang menunggu statement nya pun terheran-heran apalagi netizen di sosial media yang banyak di antara mereka untuk mendesak Iwan Bule segera meninggalkan kursi kepemimpinan PSSI. Iwan Bule dilayak tidak cukup kompeten untuk menangani organisasi sebesar PSSI. Sejauh saya menonton bola, pertama kalinya dalam seumur hidup saya melihat ketua organisasi berada di satu bangku dengan pelatih dan juga satu orang pemain dalam konferesni pers sehari jelang pertandingan. 

Organisasi PSSI laiknya jalan pintas untuk memperoleh elektabilitas jelang Pilkada. Bahkan Iwan Bule sudah pasti akan berpartisipasi dalam kontestasi Pilgub Jabar 2024! Sebelum Iwan Bule, Edy Rahmayadi (Gubernur Sumatera Utara) melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan oleh Iwan Bule. Hasilnya, Edy Rahmayadi menang dalam pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2018 atas pesaing beratnya, Djarot Syaiful Hidayat. Dengan jejak seperti itu, masih ada kemungkinan Iwan Bule dapat mengikuti langkah pendahulunya untuk memenangkan kontestasi.

Kadang-kadang tampuk kekuasaan hanyalah "bantu loncatan" dengan menaiki beberapa kepala untuk mendapatkan kekuasaan yang lebih tinggi, tapi, janganlah PSSI yang kau buat seperti ini. Please atuh!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun