Pandemi Covid -19 masih belum menunjukkan perubahan yang signifikan, upaya Pemerintah untuk menekan laju penyebaran virus masih terus dilakukan, salah satunya dengan penerapan PPKM. Penerapan PPKM ini diharapkan dapat mengurangi penyebaran virus corona, namun disisi lain juga menghambat lajunya sektor perdagangan. Para pelaku usaha manufaktur merasakan dampak yang siginifikan dalam pemberlakuan PPKM, salah satunya adalah CV. Sarekat Kopi Indonesia. Selama pandemi covid-19 dan pemberlakuan PPKM CV.Â
Sarekat Kopi Indonesia yang diwakili oleh Deni Ramdani "menyampaikan bahwa produksi olahan tanaman kopi tetap berjalan meski memang tidak sebanyak sebelumnya, namun kendala terbesar kali ini yang kami hadapi adalah pendistribusian produk pada masa PPKM". Kami membutuhkan solusi untuk dapat menanggulangi kendala ini karena bagaimanapun banyak orang yang menggantungkan hidupnya pada perusahaan ini jadi kami perlu mencari cara untuk keluar dari tantangan ini, tuturnya.
Melihat hal tersebut para dosen ARS University khususnya yang berada pada Fakultas Teknologi Informasi berupaya memberikan bantuan untuk CV. Sarekat Kopi Indonesia keluar dari masalah tersebut, dengan melakukan workshop penggunaan teknologi informasi untuk memaksimalkan distribusi produk hasil olahan kopi pada CV. Sarekat Kopi Indonesia.Â
Workshop tersebut berlangsung pada tanggal 12-16 Juli 2021 yang dilakukan secara daring mengingat masih dalam kondisi PPKM. Workshop yang dilakukan ini merupakan bagian dari Pengabdian Masyarakat yang memang rutin dilakukan setiap semester oleh dosen-dosen yang berada dilingkungan ARS University. Hasil dari workshop ini diharapkan dapat membantu CV. Sarekat Kopi Indonesia untuk meningkatkan distribusi produk terutama dimasa PPKM.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H