Mohon tunggu...
Dwi Novitasari
Dwi Novitasari Mohon Tunggu... Guru - I'm cooler than a pack of peppermints.

Cherish every moment!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tiga Pengelana yang Haus

5 Februari 2024   02:44 Diperbarui: 5 Februari 2024   05:45 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

          Alkisah hiduplah 3 pengelana yang mengembara tanah tandus. Masing-masing dari mereka memiliki maksud dan tujuan tempat tertentu. Mereka berasal dari kota yang berbeda-beda. Hingga suatu hari, secara tidak disengaja, mereka bertemu di sebuah kedai untuk sekedar menghilangkan rasa haus yang teramat sangat.

          Mereka duduk di atas kursi kayu bulat yang di depannya ada sebuah meja bulat. Mereka saling berbincang mengenai apa arti dari sebuah kehidupan. "Hei, apa tujuanmu setelah ini ?" tanya pengelana pertama kepada pengelana kedua dan ketiga. "Tentu saja aku ingin menuju Selatan, di sana ada banyak kerajaan. Aku dengar salah satu kerajaan mengadakan sayembara untuk mencari seorang raja baru, karena raja yang lama telah gugur di peperangan. Bagaimana denganmu ?". Jawab pengelana kedua, dan berbalik bertanya pada pengelana pertama. "Hahaha, kamu sungguh hebat. Di dunia ini tahta dan emas adalah segalanya. Tapi itu saja tidak cukup. Aku ingin menuju Selatan juga, tapi bukan untuk menjadi raja. Aku ingin menjadi yang terkuat di dunia. Siapa pun yang ingin beradu kekuatan denganku, aku pasti akan mengalahkannya, hahaha. Lalu kau, apa tujuan hidupmu ?". Jawab pengelana pertama dengan angkuhnya sambil membusungkan dada dan bertanya pada pengelana ketiga.

          "Aku akan pergi menuju Barat." Jawab pengelana ketiga dengan singkat. "Hah ? Menuju Barat ? Bukankah di sana hanya ada tanah kering dan kemiskinan ? Apa sebenarnya tujuanmu ?" protes pengelana pertama. Namun, pengelana ketiga hanya tersenyum dan tidak menjelaskan apapun. Pengelana pertama dan kedua saling bertatapan dan memandangnya begitu heran. Dilihatnya pengelana ketiga dengan seksama dari ujung kaki hingga ujung kepala. Mereka yakin, bahwa ia bukanlah dari kalangan penduduk daerah Barat. Dan yang menarik perhatian mereka adalah tas ransel coklat yang ia bawa. "Ya sudahlah, apa pun tujuan hidupmu semoga saja kau tidak menjadi orang yang sengsara. Tanpa kekuatan dan kedudukan, kau hanya akan dianggap rendah di mata orang banyak." Sahut pengelana kedua menutup percakapan itu. Setelah rasa haus yang teramat itu hilang, mereka bertiga kembali bergegas menuju ke tujuan masing-masing.

                                                                                                                             ---0---

          Tiga bulan pun telah berlalu semenjak perbincangan di kedai waktu itu. Dalam perjalanan pulang, sang pengelana ketiga kembali berkunjung ke kedai tersebut. Awal kedatangannya, kedai tersebut begitu ramai dipadati oleh banyak sekali pengelana yang ingin menuju Selatan. Namun, sekarang tidak satu pun orang bertamu di kedai itu. Hanya ada dirinya dan pemilik kedai. "Pak, aku pesan air putih hangat 2 gelas ya ! Ngomong-ngomong kenapa sepi sekali, Pak di sini ?". Tanyanya kepada pemilik kedai. "Apakah kau tidak mendengar berita pagi ini ? Karena banyak sekali pengelana menuju Selatan, maka terjadilah peperangan besar untuk merebut tahta seorang raja. Tak dipungkiri, hal tersebut memakan banyak korban dari kalangan muda maupun tua." Jawab pemilik kedai.  Mendengar hal itu ia tertegun, seolah tak percaya bahwa para pengelana yang pernah ia temui begitu gagah, tampan dan kuat telah gugur di medan perang. 

Betapa bersyukurnya ia atas apa yang sudah ia lakukan. Tas ransel coklat yang ia bawa ternyata berisi koin emas, untuk ia berikan kepada kaum yang kurang beruntung di daerah Barat sana. 

Nah, teman-teman kecil. Dari cerita tersebut kita belajar dan diingatkan kembali bahwa harta dan tahta hanya bersifat sementara. Haus akan kekuasaan seperti pengelana pertama dan haus akan kekuatan seperti pengelana kedua, tidak akan menjadikan diri kalian tinggi di mata manusia. 

Ingat sebuah ayat Al-Qur'an :

 

Artinya :

(Mereka akan mendapat) surga 'Adn, mereka masuk ke dalamnya, di dalamnya mereka diberi perhiasan gelang-gelang dari emas dan mutiara, dan pakaian mereka di dalamnya adalah sutera.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun