Sebanyak 225 siswa kelas 3 dan 5 SDN Maracang antusias mengikuti kegiatan Clean Up Day yang digelar di lapangan sekolah. Kegiatan ini merupakan progam lanjutan dari workshop GAPILSAH (Gerakan Pilah Sampah dari Rumah) yang sebelumnya dilaksanakan pada Sabtu, 9 November 2024. Program ini diinisiasi oleh mahasiswa Program Penguatan Profesional Kependidikan (P3K) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Kampus Purwakarta sebagai bagian dari Program Pendidikan Profesi Guru dan Jasa Keprofesian (PPGJK). Â
Kegiatan Clean Up Day kali ini bertemakan "Makanan Sehat dan Pengelolaan Sampah", yang berfokus pada isu Zero Food Waste. Kegiatan tersebut diselenggarakan pada Rabu, 20 November 2024, acara ini bertujuan untuk mengedukasi siswa-siswi tentang pentingnya mengonsumsi makanan sehat dan membuang sampah dengan benar. Mahasiswa program studi PGSD UPI kampus Purwakarta menjadi pelaksana utama kegiatan ini, memberikan materi edukatif yang relevan dan aplikatif. Â
Acara dimulai pukul 07.00 WIB dengan dua sesi pematerian. Pematerian pertama mengenai pengelolaan sampah dan jenis-jenisnya disampaikan oleh Syachna dan Eldyana, mahasiswa P3K UPI Kampus Purwakarta. Pematerian kedua tentang makanan sehat disampaikan oleh kepala sekolah SDN Maracang, Ibu Ina Nurlina, M.Pd. Setelah sesi materi selesai, siswa-siswi SDN Maracang melaksanakan makan bersama dengan makanan sehat yang mereka bawa dari rumah, seperti susu, lauk-pauk, buah-buahan, dan lainnya. Dua siswa dengan bekal makanan paling sehat dan lengkap mendapatkan penghargaan untuk memotivasi siswa lainnya membawa bekal sehat ke sekolah. Â
Setelah makan bersama, siswa-siswi diarahkan untuk membuang sampah sesuai dengan jenisnya, baik sisa makanan yang tidak habis termakan maupun sampah lainnya. Sampah-sampah tersebut dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu sampah organik dan anorganik. Sampah organik, seperti sisa makanan, buah, dan sayuran, dimasukkan ke dalam tempat sampah khusus organik. Sementara itu, sampah anorganik, seperti plastik pembungkus dan kertas, ditempatkan di tempat sampah khusus anorganik. Sampah organik yang terkumpul kemudian dialihkan untuk budidaya maggot sebagai langkah inovatif dalam mendukung konsep Zero Food Waste untuk mengurangi pencemaran lingkungan sekaligus mengelola limbah organik secara produktif. Â
Langkah ini menjadi praktik nyata bagi siswa untuk menerapkan teori pengelolaan sampah yang telah dipelajari, sehingga mereka tidak hanya memahami konsepnya tetapi juga mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Setelah pemilahan sampah selesai, kegiatan dilanjutkan dengan Clean up yang melibatkan seluruh siswa di enam titik area sekolah, seperti halaman utama, taman, area parkir, dan sudut-sudut lainnya. Dalam suasana penuh semangat, siswa-siswi bekerja sama membersihkan area, menyapu, dan merapikan lingkungan dengan dibimbing oleh guru serta mahasiswa P3K. Beberapa siswa bahkan berlomba menyelesaikan tugas dengan cepat dan rapi, menciptakan suasana ceria penuh kebersamaan.
Guru-guru memberikan apresiasi kepada siswa yang menunjukkan sikap disiplin, tanggung jawab, dan kepedulian selama kegiatan berlangsung. Pada pukul 09.30 WIB, kegiatan selesai dengan hasil yang memuaskan. Lingkungan sekolah menjadi bersih dan rapi, sementara siswa-siswi belajar nilai-nilai penting, seperti tanggung jawab terhadap lingkungan, kerja sama, dan kepedulian sosial.
Melalui kegiatan ini, siswa-siswi diharapkan tidak hanya memahami pentingnya menjaga kesehatan dengan makanan bergizi tetapi juga menerapkan kebiasaan memilah sampah dan melestarikan lingkungan, baik di sekolah maupun di rumah. Edukasi sejak dini ini menjadi langkah awal dalam menciptakan generasi masa depan yang sehat, peduli lingkungan, dan bertanggung jawab terhadap keberlanjutan bumi.
