Menurut Bank for International Settlements, setengah perdagangan global menggunakan dolar AS. Di mana kapal-kapal yang beroperasi di jalur perdagangan lintas negara akan lebih memilih dibayar dengan dolar ketimbang dengan mata uang lokal. Tidak hanya itu, utang luar negeri juga menggunakan dolar. Sehingga akan sulit untuk mengubah perilaku bank, pemerintahan, dan perusahaan untuk menggunakan uang lokal dalam waktu bersamaan.
Diperlukan tekad yang kuat dan persiapan yang matang untuk melemahkan dominasi dolar AS dalam perekonomian global. Karena masih banyak masyarakat yang memegang teguh istilah "King Dolar" yang semakin menguatkan dominasi dolar AS di pasar global. Hal itu dapat terlihat dari nilai tukar dolar yang masih tinggi.
Proses penggantian mata uang BRICS terhadap dolar AS membutuhkan waktu yang lama. Sama seperti saat pound sterling Inggris yang tergantikan oleh dolar AS sejak akhir Perang Dunia II. Diperlukan juga sinkronisasi setiap instrumen ekonomi global untuk meninggalkan dolar AS. Agar setiap instrumen ekonomi global tersebut dapat saling berkomitmen untuk tidak menggunakan dolar AS sebagai alat transaksi. Sehingga dapat tercipta stabilitas mata uang lokal yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi asing. Serta dapat meningkatkan kedaulatan moneter.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H