Arinal Djunaidi, calon Gubernur Lampung Nomor Urut 01, kembali memperkuat komitmennya dalam mendorong pengembangan potensi sumber daya alam di Kabupaten Lampung Barat. Dalam agenda Rapat Kerja Cabang Khusus (Rakercabsus) PDI Perjuangan Lampung Barat, Arinal menegaskan sektor-sektor unggulan seperti pertanian, perikanan, pariwisata, dan kopi sebagai prioritas utama pembangunan daerah.
Lampung Barat, dengan keindahan alamnya dan potensi agraris yang luar biasa, telah lama diakui sebagai salah satu kawasan paling menjanjikan di Lampung. Salah satu komoditas yang menjadi kebanggaan adalah kopi Lampung, yang terkenal baik di pasar nasional maupun internasional. Namun, Arinal tidak berhenti pada pengakuan ini saja. Ia dengan tegas menyampaikan perlunya inovasi yang berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas dan daya saing produk kopi Lampung Barat. Menurutnya, persaingan global menuntut kualitas yang tidak hanya unggul dari segi rasa, tetapi juga dalam kemasan, pemasaran, dan keberlanjutan.
Peningkatan kualitas kopi Lampung Barat hanya akan berhasil jika diimbangi dengan dukungan penuh kepada para petani. Arinal menyadari bahwa petani adalah pilar utama perekonomian daerah, dan inilah alasan mengapa Program Kartu Petani Berjaya akan diperluas. Program ini telah memberikan dampak signifikan, dengan memberi akses kepada petani terhadap permodalan, bibit unggul, pupuk, serta pasar yang lebih luas. Ini adalah upaya konkret dalam memastikan kesejahteraan para petani di sektor kopi dan sektor agraris lainnya. Melalui langkah ini, Arinal bertekad untuk membangun sistem pertanian yang lebih modern dan berdaya saing tinggi.
Selain kopi, Arinal juga menyampaikan visi besar lainnya, yakni menjadikan Lampung Barat sebagai destinasi wisata alam terdepan. Dengan memanfaatkan lahan hutan lindung seluas 500 hektar, ia berencana menciptakan ekowisata yang tidak hanya menarik minat wisatawan, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan.
Langkah ini penting karena pembangunan ekonomi sering kali dipandang bertentangan dengan pelestarian alam. Namun, Arinal menggarisbawahi bahwa dengan perencanaan yang tepat, kedua hal ini dapat berjalan beriringan. Ekowisata di Lampung Barat akan menjadi contoh bagaimana pemanfaatan sumber daya alam bisa dilakukan secara bijaksana tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan.
Pendekatan Arinal ini menunjukkan visinya yang luas dan menyeluruh dalam mengelola potensi lokal. Ia memahami bahwa membangun ekonomi daerah tidak hanya soal menambah produk domestik bruto atau memperluas infrastruktur, tetapi juga tentang bagaimana masyarakat setempat diberdayakan secara langsung. Inilah yang menjadi inti dari strategi pembangunan yang diusung Arinal Djunaidi---pengelolaan potensi daerah yang terfokus, inovatif, dan memberdayakan.
Dalam skala yang lebih besar, langkah-langkah ini juga sejalan dengan visi Arinal untuk memajukan Lampung secara keseluruhan. Pembangunan yang berbasis pada potensi lokal di setiap kabupaten dan kota di Lampung akan menciptakan perekonomian yang mandiri dan berkelanjutan. Ini bukan hanya soal Lampung Barat atau komoditas kopi semata, melainkan tentang menciptakan sinergi antar daerah untuk mencapai kemajuan yang lebih besar.
Dengan program-program unggulan seperti Kartu Petani Berjaya, pengembangan ekowisata, dan peningkatan kualitas produk unggulan, Arinal optimis Lampung Barat dapat menjadi kawasan yang dikenal baik di kancah nasional maupun internasional. Ia melihat masa depan di mana Lampung Barat tidak hanya menjadi pusat kopi berkualitas, tetapi juga destinasi wisata yang diminati oleh wisatawan dari seluruh dunia.
Arinal Djunaidi memahami bahwa keberhasilan sebuah daerah tidak hanya dilihat dari apa yang ada di atas kertas, tetapi dari bagaimana potensi alam dan masyarakatnya diberdayakan secara efektif. Lampung Barat, dengan segala potensinya, adalah contoh nyata dari visi tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H