Mohon tunggu...
Dwinda agustina
Dwinda agustina Mohon Tunggu... Lainnya - kesehatan masyarakat

universitas pekalongan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tren Minum Kopi Makin Banyak Diminati, Bahayakah?

27 Oktober 2020   14:00 Diperbarui: 27 Oktober 2020   15:18 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Tren minum kopi sangat diminati oleh banyak kalangan. Baik orang dewasa, remaja, bahkan ada anak-anak yang minum kopi. Khususnya gaya hidup masyarakat di Indonesia menjadikan minuman kopi sebagai sajian pelengkap sebelum melakukan aktivitas. Hal ini masih menjadi perdebatan tentang bahayakah mengonsumsi kopi. Apalagi di era sekarang banyak sekali orang yang membuka usaha kedai kopi dengan berbagai macam daya tarik dan ciri khas masing masing pengusaha kopi. Letak kedai yang dibuat cukup strategis yaitu di daerah pegunungan yang tentunya akan membuat pengunjung semakin tertarik untuk datang. Bahkan, ada beberapa orang yang tidak memperdulikan seberapa jauh letak kedai hanya untuk menikmatikopi dengan berswa foto di spot-spot menarik yang disediakan.Kedai tersebut di desain dengan sangat menarik dan juga didukung oleh makanan lain yang membuat minat masyarakat, semakin tinggi baik untuk minum kopi maupun menikmati suasana tempat yang nyaman.

Hal itu bisa membuat pengunjung datang ke kedai berulang kali dan secara otomatis akan berulang kali mengonsumsi kopi. Bahkan bisa melebihi batas atau kapasitas kafein yang bisa diterima oleh tubuh. Karena tubuh manusia memiliki batasan atau kapasitas tertentu untuk menerima kadar kafein dari kopi yang dikonsumsi. Hasil penelitian Camandola (2019) menyatakan semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa konsumsi kopi dalam jumlah sedang secara teratur dapat meningkatkan kesehatan otak. Di dalam kopi sendiri terdapat kandungan kafein yang dipercaya bisa meningkatkan kemampuan tubuh . maka dari itu semakin banyak orang yang mengonsumsi kopi.

Berdasarkan riset yang dipublikasikan oleh wirama (2019) menunjukkan bahwa heart rate pada sampel yang mengonsumsi kafein cenderung lebih tinggi dari pada heart rate sampel yang tidak mengonsumsi kafein.

Sayangnya, mengonsumsi kopi yang berlebihan bisa berdampak buruk bagi kesehatan, apalagi bagi penderita hipertensi, penyakit jantung, dan gangguan lambung. Dari hasil riset yang di publikasikan triharyanto (2020) kafein akan memicu produksi hormone adrenalin dan menyebabkan peningkatan tekanan darah, sekresi asam lambung,dan aktivitas otot serta perangsang hati untuk menghasilkan energi ekstra.

Itu sebabnya kita perlu memperhatikan takaran mengonsumsi kopi, bagi orang dewasa adalah sekitar 3 sampai 4 cangkir setiap hari .Jumlah ini merupakan kisaran dari batasan kadar kafein harian sebesar 300-400 miligram. Hasil penelitian Chrysant (2020) menyimpulkan bahwa dosis kafein (400 mg / hari untuk orang dewasa sehat), 1 cangkir kopi rata-rata mengandung 100-150 miligram kafein. Pada penderita asam lambung juga bisa meminum kopi dengan mengonsumsi kopi yang sudah dicampur dengan susu. Karena susu berfungsi sebagai pengikat asam klorogenik, yang kemudian dapat menekan stimulasi produksi asam lambung. Meskipun demikian tetap ada batasan yang perlu dipatuhi dalam meminum kopi dengan tidak berlebihan dalam mengonsumsinya.

Kandungan kafein dalam kopi memang bisa meningkatkan kesehatan otak . Sayangnya, jika kopi dikonsumsi dalam jumlah banyak akan menjadi racun bagi tubuh kita. Bila kafein diserap oleh tubuh secara berlebihan akan menimbulkan kecemasan kronis, gelisah, lekas marah, insomnia, otot berkedut, dan diare . Berdasarkan pembahasan di atas , konsumsi kopi tidaklah dilarang. Kita boleh saja mengonsumsi kopi dengan batas yang wajar dan tidak boleh berlebihan. Mengingat bahaya dan dampak yang cukup besar apabila kita mengonsumsi kopi secara berlebihan. Jangan sampai tubuh kita menderita karena ulah kita sendiri hanya karena ingin mengikuti tren dan tidak memperhatikan takaran yang sesuai dalam mengonsumsi kopi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun