Mohon tunggu...
Winda Dwi Ayu
Winda Dwi Ayu Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

mahasiswi physic UM yg sangat haus akan ilmu pengetahuan. Mencintai ilm dan slalu berusaha mengaplikasikan ilmu yang telah didapat.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Lebih Baik Diomongin di Belakang daripada di Depan

31 Juli 2012   08:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:24 944
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah kita merasa dibicarakan oleh rang lain di belakang kita ? melalui mulut-mulut tetangga atau orang-orang disekitar yang penasaran ingin tau dengan apa yg terjadi dengan kita ? Pasti semuanya pernah mengalaminya. Benar kan ? Dan bagaimana rasanya ? iyaa, rasanya tidak enak sekali bila kita diperbincangkan orang lain, apalagi tentang kejelekan sifat kita atau tentang kekayaan kita yang biasanya sedikit dilebih-lebihkan. Tapi jangan khawatir kita mengalami hal yang demikian, Karena apa ? karena menurut pengalaman dan diskusi dengan keluarga terdekat, bahwa diomingin dibelakang lebih enak daripada diomongin terang-terangan didepan kita. Kok bisa ? iya karena menurut saya orang yang ngomong di belakang kita hanya orang yang tidak bisa bertanggungjawab terhadap tubuhnya. Selain itu, diomongin dibelakang ada enaknya bagi yang diomongin, terutama yang memiliki keberanian kurang dari 25%. kita bisa cuek dengan apa yang diomongin, dan mengacuhkannya. lalu bagaimana dengan yang tidak memiliki keberanian tetapi memiliki sifat yang pendendam, atau hanya memendam amarhnya di dalam hati?  pasti sangat dongkol sekali. Salah satu solusinya adalah mencobalah untuk bersabar. Haha,, Klise yaa.. itulah saran dari orang-orang terdekat yang tidak mengalami hal yang kita rasakan. Simpel, tapi berat. Lalu Bagaimana kalau kita tidak bisa ? hanya saran dari saya, apabila kita diomongkan orang di belakang kita, anggap saja orang itu takut dengan kita, gunakan otak kanan kita sebelum mengambil keputusan akan apa yang akan kita lakukan. Seperti, berfikirlah bahwa diomongin di belakang itu kita lebih aman dari bahaya serangan hujan lokal dari orang tersebut, Mungkin saja orang itu punya virus yang bisa menular lewat omongannya, jaadi apabila kita diomongin orang di belakang kita, tanpa berhadap-hadapan, kita bisa terbebas dari virusnya.. untuk orang yang terlanjur berfikir negatif tentang kita, biarkan saja karena bukan mereka yang menjalani kehidupan, tetapi kita. Hehe just opini ^.^

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun