Era globalisasi membawa pengaruh dan dampak yang sangat besar bagi satu Negara salah satunya Negara Indonesia. Globalisasi merupakan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi lainnya sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit. Globalisasi memberikan dampak positif maupun negatif terhadap warga Negara Indonesia. Â Dampak negarif yang ditimbulkan dari globalisasi ini salah satunya yaitu terkait dengan karakter. Karakter merupakan suatu sifat baik kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang dimiliki oleh seseorang yang membedakan seseorang dengan orang lain.
Globalisasi yang terjadi saat ini akan merubah karakter masyarakat Indonesia. Kurangnya pendidikan karakter bangsa akan menimbulkan pola pikir masyarakat akan berubah. Globalisasi juga akan menimbulkan krisis moral. Krisis moral ini akan berakibat pada perilaku negatif masyarakat Indonesia. Misalnya, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, pergaulan bebas, pencurian, dll. Penanaman nilai-nilai akhlak, moral dan budi pekerti harus dilakukan untuk menciptakan masyarakat yang berkarakter. Oleh karena itu, pendidikan karakter harus diberikan kepada seluruh warga Negara Indonesia sejak usia dini. Tujuannya adalah agar masyarakat Indonesia memiliki kepribadian dan karakter yang baik. Pendidikan karakter ini sangat penting untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang memiliki tatakrama dan sopan santun.
Bangsa yang maju merupakan bangsa yang memiliki karakter yang unggul. Pendidikan karakter merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi bangsa karena bangsa yang maju, berdaulat, dan sejahtera harus memiliki karakter yang kuat dalam segala sisi baik dari spiritual, emosional intelektual, dan lain sebagainya. Pendidikan karakter sangat penting bagi bangsa Indonesia untuk menyiapkan persaingan global dimasa yang akan datang. Pengembangan karakter sangat penting untuk diperhatikan terutama berkaitan dengan spiritual, emosional dan intelektual. Dalam hal spiritual pengembangan karakter ini salah satunya dapat dilakukan  dengan pemberian pemahaman tentang agama yang diwujudkan melalui pengajaran baca tulis Al-Qur'an. Seperti yang diketahui Al-Qur'an merupakan kitab suci umat Islam yang diturunkan Allah SWT. melalui malaikat Jibril, kepada Nabi Muhammad Saw, sebagai pedoman hidup manusia agar orang mukmin yang mengikuti petunjuknya dapat memperoleh kebahagiaan hidup dunia dan akhirat.Â
Al-Qur'an merupakan pokok agama islam. Sebagai pokok agama islam Al-Qur'an memegang peranan yang sangat signifikan dalam pembentukan karakter atau akhlak manusia. Jadi apabila seseorang akan melahirkan sebuah tata nilai yang luhur dan mulia harus berpedoman pada Al-Qur'an. Tatan nilai itu pada gilirannya akan membentuk sebuah karakter yang melekat pada diri manusia.
![whatsapp-image-2021-05-29-at-18-18-16-60b224738ede48042f47d2a2.jpeg](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/05/29/whatsapp-image-2021-05-29-at-18-18-16-60b224738ede48042f47d2a2.jpeg?t=o&v=770)
Berkaitan dengan hal-hal tersebut saya melakukan pengabdian masyarakat dengan pengembangan karakter anak-anak di sekitar tempat tinggal saya yaitu di Desa Menggeer RT01/RW02, Karanganyar, Ngawi, Jawa Timur melalui pemberian pemahaman agama yang diwujudkan melalui kegiatan TPA (Taman Pendidikan Al-Qur'an) untuk menumbuhkan karakter spiritual, emosional, dan intelektual. Saya melakukan pembinaan, pelatihan, dan pengajaran TPA terhadap anak-anak di masjid Jami' Al-Muttaqin Desa Mengger RT01/RW02, Kec. Karanganyar, Kab. Ngawi, Jawa Timur. TPA merupakan lembaga pendidikan nonformal yang diselenggarakan dengan menitikberatkan pada pembelajaran serta penanaman nilai-nilai qurani. Dengan kegiatan pengabdian masyarakat yang saya dilakukan ini diharapkan dapat menumbuhkan karakter spiritual, emosional dan intelektual anak-anak di desa Mengger RT01/RW02 di era globalisasi saat ini. Di samping itu, dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat memberantas buta aksara Al-Qur'an pada anak-anak di Desa Mengger RT01/RW02.
Selain alasan di atas, alasan lain yang mendorong saya menyelenggarakan kegiatan TPA (Taman Pendidikan Al-Qur'an) di Desa Mengger RT01/TW02 ini karena kebanyakan dari para orang tua di lingkungan RT01/TW02 Desa Mengger ini masih kurang begitu paham dan mengerti terkait dengan agama dan tidak sedikit dari para orang tua yang buta aksara Al-Qur'an sehingga para orang tua tidak bisa mengajari anak mereka membaca dan menulis ayat Al-Qur'an. Olek karena itu, saya berupaya memberdayakan Tanam Pendidikan Al-Qur'an (TPA) dengan memberikan pengajaran baca tulis Al-Qur'an kepada anak-anak tersebut.
Respon masyarakat dan anak-anak Desa Mengger RT01/RW02 terhadap kegiatan TPA ini sangat positif. Antusias yang diberikan oleh anak-anak di Desa Mengger RT01/RW02 ini juga sangatlah tinggi. Mereka sangat bersemangat untuk belajar TPA. Hal ini terbutti bahwa 95 persen dari anak-anak tersebut selalu hadir mengikuti kegiatan TPA yang di adakan di masjid Jami' Al-Muttaqin tersebut.
Kegiatan pengajaran baca tulis Al-Qur'an ini dilaksanakan di awal bulan ramadhan dan masih berlanjut sampai sekarang. TPA ini dilakukan 4 kali dalam satu minggu yaitu pada hari selasa, rabu, sabtu dan minggu. Metode yang digunakan untuk mengajarkan anak-anak belajar membaca dan menulis Al-Qur'an adalah metode Iqro.Â
Di sela-sela kegiatan TPA terkadang saya jaga memberikan kegiatan lain seperti mewarnai. Kegiatan ini bertujuan agar para anak-anak tersebut tidak merasa bosan karena terus belajar.
![dokpri](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/05/29/whatsapp-image-2021-05-25-at-22-16-03-60b1d3b8d541df2cf60a61e2.jpeg?t=o&v=770)