Mohon tunggu...
Dwi Mulyani
Dwi Mulyani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta, Konselor

Dwi mulyani

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memanipulasi Perasaan

27 Mei 2021   20:36 Diperbarui: 27 Mei 2021   20:40 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Jika kita sudah belajar untuk mengungkapkan perasaan, ada baiknya juga kita melatih ketrampilan untuk tidak memanipulasi perasaan. Apakah itu?
Ketika kita berusaha menanamkan rasa bersalah saat menyampaikan keinginan kita maka kita sedang melakukan manipulasi perasaan,  bahwa sebenarnya orang lain menjadi merasa bersalah dan melakukan apa yang kita inginkan.

Mengungkapkan Perasaan adalah suatu tindakan spontan dan sukarela, bukanlah suatu yang pasti benar atau salah.

Seperti halnya menyatakan keinginan kita pada orang lain, menghindari manipulasi perasaan juga dapat dilatih.

Perlu dilatih untuk menyatakan perasaan dengan jelas dan terbuka tanpa ada ancaman, tuduhan dan menyatakan sikap bermusuhan.

Coba perhatikan pengungkapan perasaan berikut ini:

Diungkapkan:
Aku sudah cape berhari hari di rumah dan mengurus anak-anak. Tidak ada waktu untuk piknik.

Lebih baik:
Di hari libur sebaiknya kita piknik pasti kita akan senang.

Diungkapkan:
Kamu tidak  peduli pada anak anakmu, malah memikirkan orang lain saja. Makanya mereka marah.

Lebih baik:
Pasti anak2 akan senang jika kamu memiliki waktu untuk mereka.

Mengungkapkan perasaan menghindari manipulasi perasaan adalah ketrampilan karena itu bisa dilatih dengan membiasakannya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun