Mohon tunggu...
Dwi Mery
Dwi Mery Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN BTV III UNEJ

Kelompok 10

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Optimalisasi Penggunaan Teknologi untuk Meningkatkan Minat Membaca Pada Masa Pandemi Covid-19

31 Agustus 2021   19:12 Diperbarui: 31 Agustus 2021   19:13 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bangkalan, (31/08/2019) - Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini membuat semua sektor seperti sektor ekonomi, sosial, serta pendidikan mengalami hambatan. Salah satu hambatan di sektor pendidikan terjadi pada pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata atau KKN di Universitas Jember yang biasa dilakukan di suatu desa tertentu harus menjadi KKN Back to Village atau kembali ke kampung masing-masing.

KKN Back to Village III Universitas Jember (https://unej.ac.id/) merupakan suatu bentuk pengabdian mahasiswa terhadap masyarakat lewat ilmu yang telah didapat selama di bangku kuliah. Diharapkan dengan adanya KKN jenis ini mahasiswa mampu membantu masyarakat terdampak Covid di desanya. KKN Back to Village Universitas Jember ini menyediakan beberapa pilihan tematik, salah satunya adalah "Program Literasi Desa Pada Masa Pandemi Covid19".

Berdasarkan suvey yang dilakukan World's Most Literate Nations Ranked pada tahun 2016, Indonesia berada di posisi ke-60 tingkat literasinya. Survey ini dikategorikan bwrdasarkan kemampuan baca dan tulis, serta minat baca dari suatu negara. Nyatanya minat dan kemampuan literasi di kalangan anak muda Indonesia perlu ditingkatkan khususnya di Desa Bancaran yaitu salah satu desa yang berada di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.

Tematik literasi ini dipilih oleh Dwi Mery, salah satu mahasiswa yang melaksanakan KKN di Desa Bancaran. Desa ini letaknya hanya 10 menit dari Kota Bangkalan dengan cakupan wilayah yang cukup luas. Bancaran terletak di bagian barat Kabupaten Bangkalan. Desa ini langsung berpapasan dengan laut di sebelah barat, sehingga memiliki kekayaan laut yang melimpah seperti kerang, udang, dan beberapa hasil laut lainnya.

Meskipun memiliki kekayaan laut yang melimpah, hal ini tidak menjadikan semua warga desa Bancaran memiliki mata pencaharian sebagai nelayan. Dalam dunia pendidikan dan edukasi, warga desa Bancaran memiliki tingkat pendidikan mumpuni, tenaga pengajar yang memadai, dan sarana pendidikan yang baik, disertai pula dengan jumlah anak usia sekolah yang banyak.

Banyaknya jumlah anak usia sekolah yang merupakan generasi penerus bangsa di Bancaran menjadi potensi untuk terus mengembangkan pendidikan di desa ini, begitu pula di bidang literasi. Di masa pandemi Covid-19 yang mengharuskan semua belajar secara online, mau tidak mau orang tua harus menyediakan fasilitas ini. 

Beruntungnya berdasarkan survey yang dilakukan, hampir setiap kepala keluarga menyediakan smartphone dan internet untuk kebutuhan belajar anak-anak mereka. Rata-rata siswa kelas 4, 5, dan 6 SD sudah memiliki smartphone untuk menunjang sekolah online saat ini. Dengan begini mereka sudah mulai memiliki kecakapan digital sejak dini.

Sayangnya, di era digital yang semakin berkembang kian hari, minat membaca di kalangan anak-anak dan anak muda masih kurang. 

Berdasarkan survey dan wawancara dengan beberapa siswa, mereka lebih banyak menghabiskan waktu bermain games atau untuk mengakses sosial media. Padahal perpustakaan digital dan aplikasi membaca juga semakin banyak dikembangkan, bahkan oleh pemerintah Indonesia sendiri seperti aplikasi perpus digital iPusnas.

Kurangnya pemanfaatan teknologi di era digital ini mendorong Dwi Mery yang dibimbing langsung oleh Dr. Nita Kuswardhani S.TP., M.eng selaku dosen pembimbing lapangan untuk menumbuhkan minat membaca atau budaya literasi desa Bancaran lewat KKN Back to Village III ini dengan program kerja yang bertema "Meningkatkan Minat Baca Melalui Media Online Pada Masa Pandemi Covid-19".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun