PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC Â MENGGUNAKAN BERBAGAI JENIS MEDIA AJAR PADA Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â MATA PELAJARAN PELAYANAN FARMASI KELAS XI DI SMK FARMASI BINA MEDIKA PALEMBANG
                                          Dwi Meirani, Triastuti Sulistyaningsih, Novi Hariyati
                                          Program Studi Farmasi, Universitas Negeri Semarang
                                                                  Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan pendekatan scientific menggunakan berbagai jenis media ajar  seperti gambar, video, power point, bagan dan alat peraga bagi siswa kelas XIB SMK Farmasi Bina Medika Palembang Tahun pelajaran 2022/2023. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari empat pertemuan dimana tiap pertemuan terdapat langkah-langkah mengarahkan siswa untuk mempelajari materi konsep (mengamati), membimbing siswa dalam pemecahan masalah (mencoba, mengamati dan menanya), membuat desain proyek (kolaborasi, berpikir kreatif), meminta siswa untuk berani mempresentasikan hasil jawaban (mengamati, menalar, dan membuat jejaring/komunikasi), mengembangkan dan menyiapkan jawaban (menalar, mencoba dan membuat jejaring/komunikasi), dan menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah (refleksi dan evaluasi tehadap permasalahan).
Siswa kelas XIB yang berjumlah 25 siswa  berperan sebagai subjek penerima, peneliti berperan sebagai subyek pemberi tindakan, sedangkan obyek penelitian adalah aktivitas belajar siswa. Metode pengumpulan data yang digunakan  adalah metode observasi, catatan lapangan, wawancara, tes dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah proses analisis data, penyajian data, penarikan kesimpulan.Â
Hasil penelitian ini adalah peningkatan aktivitas belajar siswa yang dapat dilihat dari indikator : sebelum tindakan siswa yang aktif menjawab pertanyaan saat pembelajaran berjumlah 3 orang dari jumlah seluruh siswa, siswa yang berani mengemukakan pendapat saat diskusi berjumlah 5 orang dari jumlah seluruh siswa, siswa yang menjawab post test dengan nilai mencapai KKM berjumlah  5 orang dari jumlah seluruh siswa. dan sesudah tindakan siswa pada pertemuan pertama siswa yang aktif menjawab pertanyaan saat pembelajaran berjumlah 5 orang dari jumlah seluruh siswa, siswa yang berani mengemukakan pendapat saat diskusi berjumlah 9 orang dari jumlah seluruh siswa, siswa yang menjawab post test dengan nilai mencapai KKM berjumlah  10 orang dari jumlah seluruh siswa.Â
pada pertemuan kedua siswa yang aktif menjawab pertanyaan saat pembelajaran berjumlah 10 orang dari jumlah seluruh siswa, siswa yang berani mengemukakan pendapat saat diskusi berjumlah 12 orang dari jumlah seluruh siswa, siswa yang menjawab post test dengan nilai mencapai KKM berjumlah  15 orang dari jumlah seluruh siswa. pada pertemuan ketiga siswa yang aktif menjawab pertanyaan saat pembelajaran berjumlah 14 orang dari jumlah seluruh siswa, siswa yang berani mengemukakan pendapat saat diskusi berjumlah 15 orang dari jumlah seluruh siswa, siswa yang menjawab post test dengan nilai mencapai KKM berjumlah  21 orang dari jumlah seluruh siswa. pada pertemuan keempat siswa yang aktif menjawab pertanyaan saat pembelajaran berjumlah 16 orang dari jumlah seluruh siswa, siswa yang berani mengemukakan pendapat saat diskusi berjumlah 17 orang dari jumlah seluruh siswa, siswa yang menjawab post test dengan nilai mencapai KKM berjumlah  19 orang dari jumlah seluruh siswa. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan scientific menggunakan berbagai jenis media ajar dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.
Kata Kunci : Aktifitas belajar siswa, Pendekatan scientific, media ajar
PENDAHULUAN
Dalam proses pembelajaran banyak sekali permasalahan-permasalahan yang muncul selama proses pembelajaran. Permasalahan tersebut bisa berasal dari siswa atau guru. Salah satu  permasalahan yang berasal dari guru adalah guru yang kurang memaksimalkan media ajar sehingga semangat siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran dan melaksanakan proses pembelajaran yang kurang maksimal, sedangkan permasalahan yang berasal dari siswa salah satunya adalah rendahnya aktivitas belajar siswa terutama dalam literasi dan numerasi.