Hiphop merupakan budaya hybrid yaitu hasil perpaduan budaya antar keturunan Afrika-Amerika. Budaya Hiphop sendiri berkembang dalam beberapa bidang seni seperti musik Rap (Rhyme & Poetry), tarian Breakdance, dan mural Graffiti. Pada mulanya, Hiphop hadir sebagai sarana minoritas untuk mendapatkan hak bersuara di ruang publik karena rasisme yang terjadi di Amerika Serikat masih kerap kali terjadi. Perilaku diskriminasi pada kulit hitam juga sering tersirat pada beberapa film, musik, dan siaran penayangan.
Resah pada ketidak setaraan sosial tersebut yang membuat budaya Hiphop hadir sebagai bentuk perlawanan. Musik Rap adalah media utama bangsa kulit hitam untuk menyindir diskriminasi, perilaku rasial terhadap warna kulit dan agama. Nama-nama besar seperti Public Enemy, WuTang Clan, Snoop Dog yang menjadi pionir dari berbagai pelaku Hiphop dengan karyanya yang menjadi momok bagi pemerintah. Kemudian di tahun 2000, muncul Rapper berkulit putih dengan penjualan album terbanyak bernama Eminem. Atas prestasi dan penggalan kata yang menarik dalam lirik lagu Rapnya, Eminem diakui oleh sebagai penggerak industri Hiphop tahun 2000-an oleh beberapa nama besar seperti 50 cent, Snoop Dog, dan Dr Dre.
Kejayaan Eminem menambah minat budaya Hiphop ke semua golongan dan kalangan, hal itu juga berdampak pada rasisme yang terjadi bagi orang kulit hitam. Mereka yang menggemari karya Eminem mulai mengulik asal mula Hiphop, budaya, karakter, kebiasaan, dan cara berpakaian. Pada masa ini tren Pop Culture itu lahir. Genre dan budaya tersebut memberikan dampak ke semua usia, ras, dan gender di seluruh dunia. Industri musik mulai banyak menerbitkan musik-musik Rap dan melahirkan "Newschool Rapper" seperti J. Cole, Kendrick Lamar, Kanye West, Drake, Travis Scott, A$AP ROCKY, dsb. Kehadiran mereka berjaya dengan jutaan penggemar diseluruh dunia yang membuat banyak brand fashion melirik. Hal ini yang membuat budaya pop pada industri pakaian mulai bergengsi dan bermacam style, Kanye dengan Adidas bekerja sama membuat Yeezy, Travis Scott bekerja sama dengan Nike untuk Nike Air Jordan, J. Cole dengan Puma berkolaborasi menciptakan sneakers. Harga dari hasil kolaborasi tersebut juga terbilang fantastis. Namun, influence dari Rapper tersebut yang membuat hasil kolaborasi tersebut yang menghasilkan tren Pop Culture.
Rapper memiliki pengaruh lebih besar pada apa yang sedang terjadi, tantangan "In My Feelings" adalah tren yang terinspirasi dari lagu terbaru Drake, dan tantangan dengan lagu tersebut telah mengambil alih media sosial. Orang-orang memainkan lagu dan ketika radio di mobil mereka memutar lagu, orang-orang keluar dan menari mengikutinya. Tren lain, seperti mumble rap telah mengambil alih dengan memiliki rapper yang sedang naik daun bergumam di seluruh situs web seperti Soundcloud. Banyak juga rumah produksi yang menjadikan musik Rap sebagai soundtrack bagi film mereka diantaranya film Black Panther, Shang Chi, Bad Boys, Fast Furious, dll.
Tren tentunya akan berubah, dan jika seseorang ingin menjadi yang terdepan (atau tepat waktu), memperhatikan apa yang terjadi, menurut saya di industri rap adalah caranya. Rapper memiliki kekuatan yang berpengaruh untuk mengubah masyarakat dengan cara yang sama seperti yang dilakukan oleh seorang politisi, publik figur, atau aktivis. Pesan yang disebarkan mau itu positif atau negatif, penting karena pesan-pesan itulah yang akan ditangkap oleh pendengarnya. Masyarakat kita secara terbuka dan jelas membiarkan diri kita dibentuk oleh apa yang terjadi dalam budaya populer, yang juga dibentuk oleh genre musik seperti rap. Mudah-mudahan, para rapper dan musisi lain dengan kekuatan berpengaruh benar-benar tahu seberapa besar kekuatan yang mereka miliki atas masyarakat dan bagaimana mereka mempengaruhinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H