Mohon tunggu...
Dwi Mariyono
Dwi Mariyono Mohon Tunggu... Dosen - Doctor at the Faculty of Islamic Religion, Malang Islamic University

Doctor at the Faculty of Islamic Religion, Malang Islamic University. This position has been trusted as Head of the Human Resources Division since June 2023

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menyelami Pernyataan "Jangan Ganggu" dari Prabowo: Kearifan dalam Menyikapi Konteks

11 Mei 2024   11:07 Diperbarui: 11 Mei 2024   11:10 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pernyataan seorang tokoh publik seringkali menjadi perhatian publik, terutama ketika mereka memiliki bobot politik yang signifikan. Baru-baru ini, pernyataan "Jangan ganggu" yang diucapkan oleh Prabowo Subianto, seorang tokoh politik yang memiliki pengaruh yang kuat dalam panggung politik Indonesia, menimbulkan berbagai reaksi dan interpretasi.

Ketika seorang tokoh seperti Prabowo mengucapkan kata-kata tersebut, penting untuk menyelami konteksnya dengan hati-hati. Pernyataan seperti ini tidak bisa diinterpretasikan secara parsial; harus dipahami dalam kerangka waktu, situasi, dan konteks yang relevan.

Konteks Politik: Menjaga Ketertiban atau Memperkuat Otoritas?

Sebagai seorang politisi dengan pengalaman yang luas, setiap pernyataan Prabowo memiliki bobot politik yang signifikan. Dalam konteks politik, "Jangan ganggu" bisa diucapkan dalam berbagai situasi yang memerlukan penjagaan otoritas atau penegakan ketertiban.

Pertama, dalam konteks perundingan politik, Prabowo mungkin menggunakan pernyataan ini sebagai bentuk teguran terhadap pihak lain agar tidak mengganggu jalannya proses negosiasi. Ini bisa mencerminkan upaya untuk menjaga kestabilan dalam dialog politik dan mencegah gangguan yang dapat menghambat pencapaian kesepakatan.

Kedua, dalam pertemuan dengan rekan-rekan politik di dalam maupun di luar partai, pernyataan "Jangan ganggu" bisa memiliki arti untuk menjaga fokus atau menghindari distraksi yang tidak perlu. Dalam situasi-situasi semacam ini, Prabowo mungkin ingin menegaskan pentingnya ketertiban dan konsentrasi dalam diskusi politik.

Ketiga, dalam konteks diskusi dengan lawan politik atau dalam konteks kampanye politik, pernyataan tersebut bisa menjadi bagian dari strategi retorika untuk memperkuat otoritas atau menunjukkan ketegasan dalam penyampaian pesan politiknya.

Konteks Sosial dan Kultural: Menjaga Norma dan Etika

Pernyataan "Jangan ganggu" juga perlu dipahami dalam konteks sosial dan kultural yang melingkupinya. Di dalam masyarakat Indonesia, ada norma-norma tertentu tentang cara berinteraksi dan berkomunikasi. Dalam beberapa situasi, pernyataan seperti ini bisa mencerminkan keinginan untuk menjaga keharmonisan dan ketertiban sosial.

Misalnya, dalam konteks pidato di depan umum atau acara resmi, Prabowo mungkin menggunakan pernyataan "Jangan ganggu" sebagai upaya untuk menegaskan pentingnya menghormati waktu dan ruang serta menghindari gangguan yang dapat mengganggu jalannya acara.

Dalam konteks yang lebih luas, pernyataan semacam ini juga bisa mengandung pesan tentang pentingnya menghormati otoritas atau hierarki sosial yang ada. Ini bisa mencerminkan budaya yang menekankan penghormatan terhadap orang yang berada di posisi atau kedudukan yang lebih tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun